Kredit Perbankan 2021 Naik 5,24 Persen, OJK: Didorong Kredit Modal Kerja

Kamis, 27 Januari 2022 18:35 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Maret 2021. Rapat tersebut membahas revisi anggaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan penyaluran kredit modal kerja (KMK) yang tumbuh 6,32 persen year on year (you) menjadi pendorong pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada 2021 sebesar 5,24 persen yoy.

"Pertumbuhan kredit di 2021 ini menunjukkan pemulihan di 2022 akan lebih besar lagi. Dan ini telah didukung oleh pertumbuhan kredit modal kerja yang jumlahnya naik 6,32 persen secara year on year," kata Wimboh dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI yang dipantau di Jakarta, Kamis 27 Januari 2022.

Adapun secara rinci kredit konsumsi mengalami peningkatan 4,67 persen yoy, sementara kredit investasi terkontraksi 4,01 persen.

Sementara itu, berdasarkan kategori debitur, kredit korporasi juga meningkat 2,72 persen yang diyakini akan turut meningkatkan penyaluran kredit terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) nantinya. Pada 2021, kredit UMKM sendiri tercatat tumbuh 11,23 persen yoy.

"Berdasarkan sektor, seluruh sektor utama mencatatkan pertumbuhan kredit baik month to month maupun year on year. Terutama, sektor transportasi dan rumah tangga dengan nominal pertumbuhan bulanan terbesar yakni masing-masing Rp10,9 triliun dan Rp10,1 triliun pada Desember 2021," kata Wimboh.

<!--more-->

Terkait jenis bank penyalur, pertumbuhan kredit di 2021 masih ditopang oleh penyaluran kredit dari bank badan usaha milik negara (BUMN) yang tumbuh 7,24 persen yoy. Sedangkan penyaluran kredit bank asing terkontraksi 0,01 persen yoy.

Selanjutnya, pada Desember 2021 OJK mencatat kredit baru yang disalurkan kembali mengalami peningkatan hingga mencapai Rp289,82 triliun.

"Ini menarik bahwa ini menunjukkan pertumbuhan akan lebih sustain ke depan. Dan di samping itu juga terdapat undisbursed loan yang meningkat dan uncommited loan juga meningkat cukup tinggi," ucapnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

16 menit lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

22 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

1 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

2 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

2 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya