IHSG Sesi I Rontok 1,47 Persen, Dipengaruhi Turunnya Harga Nikel
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 25 Januari 2022 12:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kembali rontok di sesi pertama perdagangan hari ini. IHSG menutup sesi di level 6.557.3 atau 1,47 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.655.1.
"IHSG tidak berhasil mengikuti pergerakan bursa AS, yang ditutup positif pada perdagangan Senin waktu setempat," kata tim analis Samuel Sekuritas M Alfatih dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Januari 2022.
Sebanyak 115 saham menguat, 451 melemah, dan 124 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,3 triliun.
Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat angka jual bersih investor asing sebesar Rp 169,3 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih investor asing sebesar Rp 11,5 miliar.
Samuel Sekuritas menyatakan amblasnya harga nikel hingga hampir -7 persen di pasar global seiring dengan aksi profit taking yang dilakukan investor tampaknya menjadi cukup menekan pergerakan saham-saham komoditas di sesi pertama hari ini.
Seperti saham emiten ANTM yang melemah 5,04 persen, INCO melemah 3,01 persen, TINS melemah 1,39 persen dan NIKL melemah 2,13 persen.
<!--more-->
Saham sejumlah bank dengan nilai kapitalisasi pasar besar (big cap) juga melemah di sesi pertama perdagangan hari, menambah besar tekanan untuk IHSG. Sejumlah saham tersebut diantaranya ARTO sebesar 6,4 persen, BBRI melemah 1,6 persen), BBCA melemah 0,9 persen, dan BBNI melemah 3,5 persen.
Sementara itu, saham bank digital Bank Neo Commerce (BBYB) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 35.2 miliar, disusul BMRI (Rp 31,2 miliar) dan BRMS (Rp 29,1 miliar).
Sedangkan tiga teratas saham yang paling banyak dilepas investor asing di sesi pertama hari ini diisi oleh saham-saham perbankan, yaitu Bank BRI (BBRI) (Rp 129,4 miliar), Bank Jago (ARTO) (Rp 110,4 miliar) dan Bank BCA (BBCA) (Rp 91,5 miliar).
Adapun hari ini bursa saham Indonesia kembali menyambut emiten baru, Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) yang bergerak di bidang otomotif. Saham ASLC mengawali debutnya di bursa hari ini dengan cukup baik ditengah memerahnya bursa, menutup sesi di titik ARAnya di Rp 320 per saham (+25 persen).
HENDARTYO HANGGI
BACA: Samuel Sekuritas: IHSG Berpotensi Menuju 7.000 Bila Lampaui 6.750 Hari Ini