Terpopuler Bisnis: Kejahatan Proyek IKN, Penyebab Kecelakaan Maut Balikpapan
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 22 Januari 2022 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat kemarin, 21 Januari 2022, dimulai dari kritikan Faisal Basri soal pengalokasian dana penanganan Covid-19 untuk pembangunan Ibu Kota Negara.
Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia menanggapi kecelakaan maut di Balikpapan yang melibatkan truk tronton hingga Garuda Indonesia menyikapi positif keputusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat atas perpanjangan proses PKPU.
Adapula berita tentang Bank Indonesia akan memberikan insentif bagi bank-bank yang menyalurkan kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas dan soal ESDM menjelaskan perkembangan temuan potensi logam tanah jarang di lumpur Lapindo
Berikut lima berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada hari kemarin:
1. Dana Covid-19 Digunakan untuk IKN, Faisal Basri: Kejahatan Luar Biasa
Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri mengkritik pengalihan pendanaan pengendalian Covid-19 ke rancangan Ibu Kota Negara (IKN). Menurut Faisal, pengalihan pendanaan dari penanganan wabah ke ibu kota baru adalah kejahatan luar biasa.
Ia mengkritik pengalihan dana tersebut yang menggunakan UU No. 2 tahun 2020. Aturan ini, ia menyebut, seharusnya fokus untuk penanganan Covid-19 bukan untuk pendanaan IKN .
“Sekarang udah dibangun untuk Covid disisihkan untuk ibu kota baru. Ini kejahatan luar biasa, sudah dikasih keleluasaan, tapi disalahgunakan,” ujar Faisal dalam diskusi virtual bersama Indonesia Corruption Watch (ICW) pada Jumat, 21 Januari 2022.
Menurut Faisal, semestinya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tidak dibagikan untuk membangun ibu kota baru saat ini. Ia menilai pemerintah semestinya harus konsentrasi pada pemulihan ekonomi dan kesehatan.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Kecelakaan Maut di Balikpapan, Pengusaha: Truk Tronton Tak Bisa Angkut Kontainer
Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menilai kecelakaan maut di Balikpapan tepatnya di titik lampu merah Jalan Soekarno-Hatta, Simpang Muara Rapak, Jumat pagi tadi, 21 Januari 2022, terjadi akibat truk tronton yang tidak seharusnya mengangkut muatan kontainer.
Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan menyebut muatan kontainer harusnya dibawa kendaraan truk trailer. Bukan truk tronton seperti yang terjadi di Balikpapan tersebut.
"Regulasi ada, jelas bahwa truk mengangkut kontainer itu tidak diizinkan diangkut oleh tronton. Jadi memang regulasinya kan harus pakai truk yang trailer," kata Gemilang, Jumat.
Dia menuturkan, muatan kontainer harus diangkut truk trailer lantaran keamanan dan keseimbangannya terjaga. Terlebih, jenis truk tersebut dilengkapi dengan rem dan chamber yang membuatnya bisa berhenti sendiri bila ada masalah keseimbangan.
Artinya, lanjut Gemilang, kemungkinan rem blong akan sangat kecil dibandingkan dengan menggunakan truk tronton yang spesifikasinya tidak memungkinkan.
Baca berita selengkapnya di sini.