Puncak Omicron Diprediksi Februari-Maret, Luhut Imbau Perkantoran Kembali WFH
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Minggu, 16 Januari 2022 18:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengimbau perkantoran untuk kembali melaksanakan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home dalam dua pekan ke depan. Meski tak wajib, kebijakan ini dianggap bisa menekan angka penyebaran varian Covid-19 Omicron yang terus menanjak di Indonesia, khususnya di Jabodetabek.
“Kalau WFH masih mampu mencapai tingkat produktivitas, kita serahkan pada pimpinan perusahaan untuk melakukan assesment sendiri. Saya imbau opsi tersebut diambil untuk menjaga kasus tetap terkendali,” ujar Luhut dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Ahad, 16 Januari 2022.
Penambahan kasus baru untuk varian Omicron telah menembus lebih dari 1.000 orang per hari, meski telah kembali turun ke 800-an. Luhut mengatakan peningkatan kasus ini harus terus diwaspadai agar dampak yang ditimbulkan tidak terlalu dalam.
Luhut mengatakan penyebaran varian Omicron kini bukan lagi didominasi oleh kasus impor dari pelaku perjalanan luar negeri, melainkan transmisi lokal. Karena itu, pemerintah akan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah seumpama tak mendesak.
Selain menyarankan perkantoran melaksanakan WFH, Luhut mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah meminta kementerian dan lembaga untuk tidak melaksanakan rapat secara luring.
“Sebisa mungkin secara daring, tapi tidak melarang untuk ketemu,” kata Luhut.
<!--more-->
Kemudian, Jokowi juga telah mengeluarkan larangan bepergian ke luar negeri bagi para menteri sampai tiga pekan ke depan. Secara paralel, pemerintah akan melakukan percepatan vaksinasi untuk meningkatkan imunitas masyarakat.
Selanjutnya, pemerintah akan melanjutkan kebijakan PPKM dan melakukan evaluasi secara rutin. “Pemerintah akan kembali melakukan assesment yang dievaluasi tiap minggunya,” tutur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu.
Indonesia, menurut Luhut, sudah lebih siap menghadapi ancaman gelombang varian Omicron. Adapun gelombang ini diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret berdasarkan pemantauan penyebaran Covid-19 di Afrika Selatan.
“Pemerintah akan mendorong penyuntikan vaksin dosis kedua bagi daerah yang belum mencapai 70 persen,” kata Luhut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Luhut: Hanya yang Sudah Vaksin 2 Kali yang Dapat Beraktivitas di Tempat Publik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.