Realisasi Proyek RDMP Balikpapan 46,92 Persen, Bos Pertamina: On Stream di 2024
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 10 Januari 2022 15:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan telah berhasil menuntaskan sembilan milestone atau tonggak pencapaian besar pada megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.
Progres RDMP Balikpapan di akhir tahun 2021 pun tercatat berhasil melampaui target yang diproyeksikan 45,54 persen, dengan realisasi sebesar 46,92 persen. Capaian ini meliputi empat komponen utama yakni engineering, procurement, construction, dan commissioning.
"Melihat progress pengembangan kilang on track, kami optimistis proyek RDMP Balikpapan dapat on stream sesuai target di tahun 2024," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Januari 2022.
Adapun sembilan milestone yang berhasil dituntaskan sepanjang 2021: pertama Delivery 3 Units of Boiler dan pipa Lawe-Lawe pada Februari 2021. Kedua, Delivery Alkylation Reactor pada Maret 2021. Ketiga, Operational Acceptance Relokasi Flare pada April 2021 dan keempat Delivery 5 unit Steam Turbine Generator pada Juni 2021.
Di paruh kedua 2021, Pertamina juga berhasil menuntaskan lima milestone yakni, Delivery C3 Splitter dan mechanical completion RFCC Feed Tank pada Juli 2021, Delivery RFCC Disengager/Stripper and Regenerator serta pemasangan Alkylation Reactor pada Agustus 2021. Alkylation Reactor merupakan komponen penting dalam memproduksi alkylate yang nantinya bisa menghasilkan produk gasoline standar Euro 5.
Pada September 2021, Pertamina berhasil melakukan commissioning RFCC Feed Tank dan pemasangan Steam Turbin Generator A dilanjutkan dengan Completion Assembly Ringer Crane 2.800 ton serta pemasangan Propane/Propylene Splitter pada Oktober 2021. Pemasangan ‘Column Propane’ atau ‘Propylene Splitter’, sebuah peralatan penting yang berfungsi untuk memisahkan propylene product dari propane product.
<!--more-->
Di akhir tahun 2021, Pertamina berhasil menuntaskan milestone ke-9 yakni commissioning RFCC Feed Tank dan pemasangan RFCC 1st Regenerator.
Menurut Nicke, setelah tuntas RDMP Balikpapan secara keseluruhan diproyeksikan dapat menekan defisit neraca migas hingga US$ 2,65 miliar per tahun.
Defisit neraca migas dapat ditekan melalui substitusi produk impor dengan produk - produk bernilai jual tinggi seperti Gasoline dengan Kualitas EURO V dan juga produk Petrokimia Propylene yang kebutuhannya masih sangat tinggi.
Nicke menambahkan, komitmen tinggi Pertamina untuk menekan defisit neraca migas ini ditunjukkan melalui progress proyek yang on track.
Melalui RDMP Balikpapan, kata Nicke, produk-produk Non-BBM Pertamina seperti LPG akan naik pesat 48 kilo ton per tahun menjadi 384 kilo ton per tahun. "Paralel, produk BBM seperti Gasoline, Diesel dan Avtur juga naik drastis dengan total produksi menjadi 319 ribu barel per hari."
Baca: Petani: Harga Pupuk Nonsubsidi Naik Tidak Wajar sampai 100 Persen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.