TEMPO.CO, Jakarta -Dalam dunia bisnis, terdapat suatu istilah yang sering disebut dengan merger.

Merger dilakukan dengan berbagai alasan dan biasanya dilakukan untuk kebaikan kedua belah pihak. Lalu, apa itu merger?

Dalam hukum Indonesia, aturan mengenai merger diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan istilah merger diterjemahkan menjadi tiga hal, yaitu penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan.

Penggabungan adalah sebuah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan dengan perseroan yang lain yang telah ada dan mengakibatkan harta dan utang dari perseroan yang menggabungkan diri beralih kepada perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.

Sedangkan, peleburan adalah sebuah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua badan usaha atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu badan usaha baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari badan usaha yang meleburkan diri dan status badan usaha yang meleburkan diri berakhir karena hukum.

Terakhir, pengambilalihan adalah suatu perbuatan hukum yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk mengambil alih saham badan usaha yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas badan usaha tersebut.

Di Indonesia, merger adalah hal yang banyak dan lazim dilakukan dalam dunia bisnis. Dalam praktiknya, merger terbagi ke dalam lima jenis, yaitu merger horizontal, merger vertikal, merger ko-generik, dan merger konglomerat.

Contoh paling anyar adalah merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 yang melahirkan perusahaan baru bernama Indosat Ooredo Hutchison.

EIBEN HEIZIER
Baca : Hari Ini di Tahun 2000 Merger Raksasa Amerika Serikat: America Online dan Time Warner