Curhat Petani: Harga Jual Cabai Merah Murah, Pupuk Mahal

Reporter

Bisnis.com

Senin, 10 Januari 2022 06:35 WIB

Ilustrasi tanaman cabai merah. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Jakarta - Para petani cabai merah mengeluh lantaran harga komoditas ini terjun bebas pada awal tahun ini. Menurut Muliono, seorang petani asal Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mereka menjual cabai merah seharga Rp 14 ribu per kilogram pada Minggu, 9 Januari 2022.

Padahal, biasanya harga normalnya berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram. "Iya, harganya murah sekali ini. Hari ini saja cuma Rp 14 ribu (per kilogram)," kata Muliono kepada Bisnis.

Muliono menduga harga cabai merah turun drastis akibat suplai melimpah dari luar daerah. "Karena cabai yang dari luar kota masuk dan cabai kering entah dari mana datang ke pasar-pasar di Kota Medan," kata petani di Deli Serdang ini.

Tak cuma harga jual yang rendah, petani cabai mengeluh lantaran harga pupuk di pasaran justru mahal. Untuk pupuk urea nonsubsidi, harga satu paket bisa mencapai Rp 350 ribu. Harga tersebut jauh di atas harga pupuk urea subsidi, yakni Rp 150 ribu. Persoalannya, ketersediaan pupuk subsidi tersebut langka.

"Petani hancur, harga murah pupuk mahal. Yang non subsidi pupuk urea harganya Rp 350 ribu. Kalau yang subsidi Rp 150 ribu, itu pun langka. Semakin menyedihkan," kata Muliono.

Di tempat lainnya, tepatnya di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, harga cabai merah juga tak jauh berbeda. Bahkan lebih murah. Para pengepul mematok harga senilai Rp 8.000 hingga Rp 10 ribu per kilogram. Pada pergantian tahun, harga cabai merah dipatok sedikit lebih tinggi yakni Rp 12.500 per kilogram.
<!--more-->
"Kalau untuk yang kualitas top super, kami biasa membeli dari petani itu Rp 9.000 sampai Rp 10 ribu. Itu untuk harga hari ini," kata seorang pengepul, Jafar Ahmad Purba, kepada Bisnis.

Menurut pengamat ekonomi asal Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Gunawan Benjamin, harga cabai di bawah Rp 10 ribu per kilogram merupakan kabar buruk buat para petani. Sebab, mereka tidak akan memeroleh untung dengan harga jual yang begitu murah.

"Dengan harga cabai merah di kisaran Rp 8.000 hingga Rp 10 ribu per kilogram, ini petani tidak mendapatkan apa pun selain rugi atau buntung. Dengan harga cabai yang sebesar itu tentunya petani yang paling menderita," kata Gunawan.

Menurut Gunawan, harga cabai merah yang murah disebabkan suplai yang melimpah. "Melimpahnya panen cabai merah di wilayah Sumatera Utara menjadi pemicu anjloknya harga cabai merah saat ini," katanya.

Produksi cabai merah terpantau melimpah di beberapa kecamatan di Kabupaten Karo. Di sisi lain, pasokan dari luar Sumatera Utara, seperti Aceh, juga meningkat.

"Sejauh ini belum bisa dipastikan kapan harga cabai merah bisa kembali bersahabat dengan petani. Karena situasinya tengah terjadi panen raya," kata Gunawan.

BISNIS

Baca juga: Petani: Harga Pupuk Nonsubsidi Naik Tidak Wajar sampai 100 Persen

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

4 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

5 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

8 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

12 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

21 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

22 hari lalu

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

Komnas HAM menemui Polda Kaltim untuk membahas kasus 9 petani yang ditangkap dan digunduli karena menolak pembangunan bandara di IKN.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

26 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

26 hari lalu

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah petani baru dalam perencanaan dan penghitungan.

Baca Selengkapnya