BPKH Siapkan Bank Muamalat untuk Segera IPO
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 5 Januari 2022 07:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu memastikan PT Bank Muamalat Indonesia tengah disiapkan untuk melaksanakan initial publik offering (IPO) atau pencatatan saham perdana di lantai bursa. Tapi ia belum bisa memastikan kapan rencana itu berlangsung.
"Rencana IPO sudah ada, tapi terlalu dini untuk dikatakan sekarang," kata Anggito dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 4 Januari 2022.
Adapun IPO Bank Muamalat dipastikan berlangsung setelah pemegang saham memutuskan menambah modal melalui rights issue. Perseroan bakal menerbitkan saham Seri C sebanyak 40 miliar lembar, dengan nominal Rp 30 dan harga pelaksanaan Rp 30.
BPKH sebagai pemegang saham mayoritas Bank Muamalat bakal mengucurkan dana investasi senilai Rp 1 triliun dari rights issue dan Rp2 triliun untuk membeli instrumen subordinasi berbasis akad syariah. Keputusan persetujuan tambah modal tersebut sekaligus menjadi langkah besar bagi Bank Muamalat.
Menilik Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang ada, disebutkan perusahaan yang yang melakukan penawaran efek bersifat ekuitas wajib mencatatkan sahamnya di Bursa.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK Djustini Septiana, menyebutkan, bahwa aturan ini wajib dilaksanakan jika perusahaan mau melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.
<!--more-->
Hingga kini Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada enam emiten yang menyandang status Tbk, tetapi belum mencatatkan diri di bursa. Salah satunya adalah PT Bank Mualamat.
Lebih jauh Djustini mengatakan kehadiran aturan tersebut untuk memudahkan kontrol oleh para regulator, sekaligus masuk ke dalam bagian pengawasan agar investor dapat lebih terlindungi dalam mentransaksikan efeknya.
“Kalau tidak listing, otomatis dia (efek ekuitas perusahaan yang tidak tercatat) hanya selalu ada pasar negosiasi, semakin jauh kan dari pengawasan, makanya kami ubah,” kata Djustini.
Sebelumnya Bank Muamalat secara resmi telah mendapatkan suntikan dana sebesar Rp1 triliun dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan, masuknya dana tersebut setelah BPKH melaksanakan haknya sebagai pemegang saham mayoritas dalam proses rights issue perseroan yang distribusinya telah dimulai sejak tanggal 29 Desember 2021.
"Dengan masuknya dana segar tersebut kami optimistis tahun depan kinerja Bank Muamalat akan semakin meningkat,” kata Achmad dalam keterangan tertulis Jumat, 31 Desember 2021.
BISNIS | HENDARTYO HANGGI
Baca: Program Diskon Listrik 2022 Diputuskan 1-2 Minggu ke Depan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.