Jokowi Ungkap Tantangan Ekonomi 2022, Omicron hingga Kekurangan Kontainer
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 3 Januari 2022 11:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan tantangan yang diperkirakan memengaruhi perekonomian di tahun 2022. Tantangan tersebut berasal dari berbagai sektor, dari kesehatan hingga logistik.
"Kita tahu masih akan banyak tantangan-tantangan yang kita hadapi, baik Omicron, baik kenaikan inflasi, baik nanti tapering off, baik kehilangan kontainer dimana-mana, baik negara-negara lain yang mengalami kelangkaan energi, yang ini akan mengganggu mungkin ekspor kita," ujar Jokowi dalam pidato pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia 2022 pada Senin, 3 Januari 2022.
Jokowi mengatakan tantangan-tantangan tersebut sangat mungkin Indonesia hadapi. Namun, ia yakin dengan semangat dan kerja keras, berbagai perkara tersebut dapat dilalui dengan baik.
Jokowi mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia cukup kuat pada 2021. Pemulihan tersebut terlihat dari beberapa indikator. Misalnya neraca perdagangan yang surplus hingga US$ 34,4 miliar 19 bulan. "Belum pernah kita alami seperti ini," tuturnya.
Ekspor Indonesia tercatat naik 49,7 persen secara tahunan. Adapun impor naik 52,6 persen secara year-on-year.
Jokowi menuturkan kenaikan tinggi di sisi ekspor terjadi lantaran pemerintah menghentikan ekspor nikel mentah dari Tanah Air. "Biasanya US$ 1-2 milar, kemarin akhir tahun hampir mencapai US$ 20,8 miliar. Saya kira keberanian menyetop kelihatan," kata Jokowi.
<!--more-->
Ke depannya pemerintah akan melanjutkan langkah penyetopan ekspor material mentah itu dengan menyetop ekspor bauksit, tembaga, dan timah. Ia mengatakan hilirisasi menjadi kunci kenaikan ekspor Indonesia.
Di samping neraca perdagangan, Jokowi melihat peringkat daya saing Indonesia juga naik tiga peringkat di akhir 2021. Ia mengatakan kenaikan peringkat tersebut patut disyukuri lantaran terjadi di saat yang sangat berat.
"Di bisnis 37 ranking kita, di digital bisnis 53, ini naik tiga peringkat semuanya," ujar Jokowi.
Dari sisi indikator konsumsi dan indikator produksi, Jokowi juga melihat adanya kenaikan. "Keyakinan konsumen kalau dibandingkan dengan Maret yang 113,8 persen, November kemarin sudah 118,5 persen. Kemudian spending index juga sudah naik ke 120,5 persen."
Selain itu, purchasing managers’ index (PMI) manufaktur Indonesia juga sudah naik, masuk ke angka 53,9. Kemudian, konsumsi listrik sudah tumbuh juga 14,5 persen untuk industri dan 5,7 persen untuk bisnus.
"Angka-angka seperti ini harus kita lihat. Harian saya dapat angka-angka seperti ini," ujar Jokowi.
CAESAR AKBAR
BACA: Omicron Masuk Indonesia, Jokowi Disebut Sempat Kesal Karantina Longgar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.