Pertamina Hulu Rokan Targetkan Produksi 300 Ribu Barel Minyak per Hari di 2025
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 23 Desember 2021 13:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee Arizon Suardin menargetkan produksi 180 ribu barel minyak per hari atau BOPD pada tahun 2022. Per November tahun ini, rata-rata produksi PHR mencapai 162 ribu BOPD.
Untuk mencapai target tersebut, Jaffee menyatakan pihaknya bakal gencar melakukan pengeboran sumur melalui pengoperasian 17 rig. "Mimpi kami pada 2024 mengejar produksi 270 ribu BOPD. Pada 2025, kami kejar 300 ribu BOPD," kata Jaffee dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Desember 2021.
Pertamina, kata Jaffe, juga akan terus melanjutkan pengeboran secara masif agar bisa mencapai target produksi 300 ribu BOPD.
Pada tahun depan, Pertamina menargetkan pengeboran sebanyak 400-500 sumur dengan menambah tiga rig, sehingga totalnya akan menjadi 20 rig. "Untuk mencapai 300 ribu BOPD tidak hanya mengebor sumur baru, namun semua ekosistemnya harus disiapkan dan ini butuh investasi yang besar," ucapnya.
Pertamina Hulu Rokan yang didirikan pada 20 Desember 2018 mulai mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia pada 9 Agustus 2021 lalu.
Selain Blok Rokan sebagai induk perusahaan Regional 1 Sumatera, PHR juga mengelola seluruh aset-aset produksi Pertamina di Sumatera.
<!--more-->
Regional 1 Sumatera kini berkontribusi 35 persen dari total produksi minyak dan gas bumi Pertamina melalui Subholding Upstream.
Adapun Komisaris Independen Pertamina Hulu Rokan Reinhard Parapat berharap semua pihak mendukung kegiatan pihaknya sebagai salah satu produsen minyak terbesar agar terus menunjukkan kinerja terbaiknya. "Hal ini untuk menunjang target produksi satu juta barel minyak per hari pada 2030," tuturnya.
Wakil Menteri BUMN Pahala N Mansury sebelumnya menyatakan wilayah kerja Rokan di Riau punya nilai strategis bagi ketahanan energi dan perekonomian nasional. Oleh sebab itu, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap kinerja WK migas yang dikelola PHR tersebut.
’’Kami berharap rencana investasi PHR di WK Rokan beberapa tahun mendatang dapat diwujudkan,” kata Pahala akhir November lalu.
Pertamina Hulu Rokan diperkirakan membutuhkan investasi sekitar US$ 3 miliar (atau sekitar Rp 42 triliun) dalam lima tahun pertama pascaalih kelola. Rencana program yang dijalankan di antaranya adalah pengeboran sumur baru, kerja ulang (workover), optimasi injeksi air (waterflood) dan injeksi uap (steamflood), serta chemical enhanced oil recovery (CEOR).
ANTARA | BISNIS
Baca: Nasabah Prioritas Gugat BRI Rp 1 Triliun karena Salah Transfer, Ini Kronologinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.