Bakamla 6 Negara ASEAN Bakal Bertemu, Isu Laut Cina Selatan Bakal Dibahas

Kamis, 23 Desember 2021 05:01 WIB

Peletakan batu pertama Pusat Pelatihan Maritim Badan Keamanan Laut (Bakamla), di Pangkalan Armada Batam, Jalan Jembatan 2 Barelang, Batam, Jumat, 25 Juni 2021. Pusat pelatihan ini dibangun lewat kerja sama antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Foto: Humas Bakamla

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Keamanan Laut atau Bakamla dari enam negara bakal melakukan pertemuan langsung di Batam, Kepulauan Riau, pada Februari 2022, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Brunei. Salah satu yang dibahas yaitu masalah sengketa wilayah yang terus berlangsung di Laut Cina Selatan yang melibatkan Cina dan sejumlah negara ASEAN.

“Salah satu yang kami bicarakan tentang Laut Cina Selatan, tapi yang lainnya lebih banyak, yang lebih penting juga, intinya membangun brotherhood sesama coast guard,” kata Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 22 Desember 2021.

Pertemuan ini bertajuk ASEAN Coast Guard Forum dengan tujuan utama membangun kepercayaan antara Bakamla atau coast guard dari keenam negara yang saling bertetangga ini. Menurut Aan, forum semacam ini sudah banyak dilakukan di level TNI Angkatan Laut, tapi belum banyak di level Bakamla.

Selain itu, forum ini juga bakal menjadi wadah bertukar informasi antara sesama Bakamla. Informasi ini juga menyangkut kondisi yang terjadi di Laut Cina Selatan tersebut.

“Misal kalau Malaysia dibeginikan (menerima intervensi di kawasan), kami juga siap-siap. Memang tidak masuk ke wilayah kita, tapi paling tidak ada transfer knowledge kita untuk menghadapinya seperti apa di lapangan,” katya Aan.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Cina terlibat sengketa klaim wilayah dengan beberapa negara ASEAN. Sementara dengan Indonesia, Cina baru-baru ikut ikut melancarkan protes terhadap eksplorasi minyak yang dilakukan di Laut Natuna Utara yang berada di Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE Indonesia, yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan.<!--more-->

Aktivitas eksplorasi oleh Premier Oil Tuna BV, anak usaha Harbour Energy Company asal Inggris, ini sebelum diprotes oleh pemerintah Cina karena mengklaim masuk wilayah mereka. Tak hanya melancarkan protes, kapal penjaga pantai Cina juga kerap lalu lalang di sekitar lokasi eksplorasi, bahkan mengelilingi.

Akan tetapi, Bakamla memastikan kegiatan eksplorasi ini tetap berjalan sesuai rencana, dimulai awal Juni dan berakhir November ini. “Kita sudah satu poin menang, dalam tanda kutip, tugas kami dan TNI Angkatan Laut mengawal,” kata Aan.

Meski ada ketegangan di Laut Cina Selatan, Aan membantah kalau Cina adalah ancaman bagi Indonesia. Sebab, kata dia, Indonesia dan Cina selama ini juga punya banyak hubungan yang baik.

Salah satunya Cina juga banyak membantu Indonesia dengan penyaluran vaksin Covid-19. “Ya namanya kita bertetangga, secara umum baik, selama kedaulatan kita ga diganggu, buktinya sekarang selesai eksplorasi minyak,” kata dia.

Aan lalu menyebut ASEAN Coast Guard Forum ini merupakan inisiatif dari Bakamla Indonesia dan direspon dengan baik oleh komandan Bakamla dari lima negara lain. Ia berharap agenda ini bisa terus digelar setiap tahun. “Tahun ini di Indonesia, tahun berikutnya bisa di Malaysia atau Vietnam, silahkan,” kata dia.

Baca Juga: Cerita Bakamla Berhadapan dengan Cina Saat Jaga Blok Minyak di Laut Natuna

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

1 jam lalu

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu

Baca Selengkapnya

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

6 jam lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

23 jam lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya