Bakamla 6 Negara ASEAN Bakal Bertemu, Isu Laut Cina Selatan Bakal Dibahas
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 23 Desember 2021 05:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Badan Keamanan Laut atau Bakamla dari enam negara bakal melakukan pertemuan langsung di Batam, Kepulauan Riau, pada Februari 2022, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Brunei. Salah satu yang dibahas yaitu masalah sengketa wilayah yang terus berlangsung di Laut Cina Selatan yang melibatkan Cina dan sejumlah negara ASEAN.
“Salah satu yang kami bicarakan tentang Laut Cina Selatan, tapi yang lainnya lebih banyak, yang lebih penting juga, intinya membangun brotherhood sesama coast guard,” kata Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 22 Desember 2021.
Pertemuan ini bertajuk ASEAN Coast Guard Forum dengan tujuan utama membangun kepercayaan antara Bakamla atau coast guard dari keenam negara yang saling bertetangga ini. Menurut Aan, forum semacam ini sudah banyak dilakukan di level TNI Angkatan Laut, tapi belum banyak di level Bakamla.
Selain itu, forum ini juga bakal menjadi wadah bertukar informasi antara sesama Bakamla. Informasi ini juga menyangkut kondisi yang terjadi di Laut Cina Selatan tersebut.
“Misal kalau Malaysia dibeginikan (menerima intervensi di kawasan), kami juga siap-siap. Memang tidak masuk ke wilayah kita, tapi paling tidak ada transfer knowledge kita untuk menghadapinya seperti apa di lapangan,” katya Aan.
Sebelumnya, Cina terlibat sengketa klaim wilayah dengan beberapa negara ASEAN. Sementara dengan Indonesia, Cina baru-baru ikut ikut melancarkan protes terhadap eksplorasi minyak yang dilakukan di Laut Natuna Utara yang berada di Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE Indonesia, yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan.<!--more-->
Aktivitas eksplorasi oleh Premier Oil Tuna BV, anak usaha Harbour Energy Company asal Inggris, ini sebelum diprotes oleh pemerintah Cina karena mengklaim masuk wilayah mereka. Tak hanya melancarkan protes, kapal penjaga pantai Cina juga kerap lalu lalang di sekitar lokasi eksplorasi, bahkan mengelilingi.
Akan tetapi, Bakamla memastikan kegiatan eksplorasi ini tetap berjalan sesuai rencana, dimulai awal Juni dan berakhir November ini. “Kita sudah satu poin menang, dalam tanda kutip, tugas kami dan TNI Angkatan Laut mengawal,” kata Aan.
Meski ada ketegangan di Laut Cina Selatan, Aan membantah kalau Cina adalah ancaman bagi Indonesia. Sebab, kata dia, Indonesia dan Cina selama ini juga punya banyak hubungan yang baik.
Salah satunya Cina juga banyak membantu Indonesia dengan penyaluran vaksin Covid-19. “Ya namanya kita bertetangga, secara umum baik, selama kedaulatan kita ga diganggu, buktinya sekarang selesai eksplorasi minyak,” kata dia.
Aan lalu menyebut ASEAN Coast Guard Forum ini merupakan inisiatif dari Bakamla Indonesia dan direspon dengan baik oleh komandan Bakamla dari lima negara lain. Ia berharap agenda ini bisa terus digelar setiap tahun. “Tahun ini di Indonesia, tahun berikutnya bisa di Malaysia atau Vietnam, silahkan,” kata dia.
Baca Juga: Cerita Bakamla Berhadapan dengan Cina Saat Jaga Blok Minyak di Laut Natuna
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.