Disinggung Ade Armando, Yusuf Mansur Beberkan Soal Investasi Hotel Siti

Minggu, 19 Desember 2021 13:20 WIB

Yusuf Mansur memberikan keterangan media terkait bisnisnya di DPedas Fatmawati, Jakarta, 18 Oktober 2017. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha sekaligus ulama, Yusuf Mansur, menjawab video Dosen Universitas Indonesia Ade Armando yang menyinggung sejumlah kasus investasi Yusuf dalam video berjudul "Yusuf Mansur Bukti Beragama Harus Pakai Akal Sehat" yang disiarkan di akun Youtube CokroTV pada Sabtu, 18 Desember 2021.

"Akal sehat Pak Haji Armando ternyata malah tidak dipakai? Pengen juga saya jadi Youtuber," kata Yusuf dalam unggahan di akun Instagramnya yang tengah terverifikasi @yusufmansurnew, Sabtu, 18 Desember 2021.

Dalam unggahan itu, Yusuf Mansur mengatakan Hotel Siti yang dibicarakan Ade Armando kini berdiri kokoh. Utang BTN untuk membangun proyek tersebut, sebesar Rp 65 miliar pun sudah beres.

"Di luar itu, investasi orang aman, kembali, dan dilebihkan. Paling tinggal 5 persen kurang," ujar Yusuf. Hotel Siti juga dijadikan pesantren sudah bertahun-tahun dengan tetap profesional, serta diapresiasi pemerintah kota.

Sampai saat in pun, kata Yusuf, Hotel Siti masih beroperasi dan akan tancap gas setelah pandemi berakhir. Ia mengatakan Hotel Siti membuka peluang untuk melantai di pasar modal.

"Narasi super banyak. Misal, jadi pusat pelatihan pengangguran Indonesia dan pelatihannya yang di-IPO-kan seperti punya sahabat kami, IDEA. Kyai juga yang punya," tutur dia.

<!--more-->

Yusuf mengatakan pihaknya sekuat tenaga menjaga Hotel Siti dan mengembangkannya sebagai amanah dari Allah, simbol dari pergerakan ekonomi umat. "Pak Haji Ade Armando? Enggak mau liat umat Islam, kaya, jaya, menang? Di negerinya sendiri."

Sebelumnya, Ade Armando menyinggung sejumlah kasus investasi Yusuf Mansur. Ade mengatakan berbagai persoalan yang melibatkan Yusuf terjadi lantaran kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada ulama.

"Umat menyangka begitu ini melibatkan ulama, kecurigaan dan kewaspadaan tidak perlu lagi ada. Karena itu umat islam harus beragama dengan akal sehat. Selalu gunakan akal sehat, kita akan selamat," ujar Ade dalam video.

Dalam video berdurasi 10 menit itu, Ade menyinggung bahwa sejak lama Yusuf mengembangkan gagasan praktik ekonomi syariah dengan pola patungan modal secara crowdfunding. Yusuf, kata dia, menawarkan jemaah untuk mengumpulkan uang beramai-ramai sebagai modal bagi sebuah proyek bisnis.

"Investasi berkisar dari hanya beberapa juta sampai puluhan juta rupiah. Jadi, bahkan mereka yang tidak punya modal besar bisa berbisnis dan memperoleh keuntungan," kata Ade.

Yusuf Mansur, kata Ade, menjanjikan tingkat keuntungan tinggi. Lantaran kepercayaan masyarakat kepada ulama tersebut, ia mengatakan banyak jemaah yang berinvestasi tanpa mempelajari dulu kelayakan proyek. Menurut Ade, harapan itu yang kemudian dikhianati.

Baca: Ade Armando Soal Kasus Investasi Yusuf Mansur: Selalu Gunakan Akal Sehat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 jam lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

18 jam lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

18 jam lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

20 jam lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

1 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

1 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

1 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

1 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya