Kinerja OJK Tahun Ini Dinilai Tak Optimal, DPR Beri Sederet PR

Reporter

Bisnis.com

Senin, 13 Desember 2021 19:27 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Maret 2021. Rapat tersebut membahas revisi anggaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi XI DPR RI meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meningkatkan peran pengawasan di industri keuangan, khususnya terkait dengan perlindungan terhadap konsumen.

Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto menilai kinerja OJK pada tahun ini tidak optimal, sehingga diperlukan peningkatan dalam sejumlah aspek.

“Masih perlu ditingkatkan kualitasnya, khususnya dalam perlindungan konsumen, pembelaan hukum untuk konsumen, pengawasan pinjaman online, dan literasi keuangan,” ujarnya dalam rapat kerja Komisi XI dengan OJK, Senin, 13 Desember 2021.

Dalam rapat tersebut, anggota Komisi XI DPR RI Masinton Pasaribu berharap hasil kesimpulan rapat itu dapat menjadi cambuk bagi OJK supaya terus menjadi lebih baik dan berkualitas. Dia pun meminta kepada pimpinan OJK untuk memberikan arahan dan panduan kepada seluruh awak instansi agar menjalankan fungsi dan tugas pokok sesuai UU No.21/2011 tentang OJK.

“Kami ke depan tidak ingin lagi ada hal-hal seperti ini, terus kemudian laporan-laporan masyarakat yang tidak tertangani. Kami minta kantor perwakilan OJK di berbagai daerah responsif, cepat merespons aduan-aduan masyarakat,” tutur Masinton.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan bahwa sejumlah tantangan pada tahun depan akan dijawab dengan mengoptimalkan pelaksanaan berbagai fungsi dan peran OJK.
<!--more-->
Wimboh menyampaikan bahwa OJK juga terus berupaya mewujudkan kegiatan sektor jasa keuangan dapat terselenggara secara adil, transparan, akuntabel, terjaganya stabilitas jasa keuangan, serta melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

“Secara khusus, kami juga menekankan ke depan peningkatan perlindungan konsumen yang menjadi fokus utama kami seiring dengan berkembangnya produk dan jasa keuangan terutama yang ditawarkan melalui platform digital,” ucap Wimboh.

Komisi XI DPR RI dalam rapat tersebut juga menyetujui rencana kerja dan anggaran pengeluaran operasional OJK tahun 2022, yakni sebesar Rp 6,325 triliun.

Wimboh menyatakan berdasarkan rencana kerja dan anggaran OJK tahun 2022, otoritas akan menggunakan metode anggaran berbasis kinerja. Alokasi anggaran bakal disesuaikan dengan program kerja, satuan kerja, dan pencapaian sasaran strategis, serta indikator kinerja utama.

BISNIS

Baca juga: Imbau Masyarakat Tak Berlibur ke Luar Negeri, Luhut: Supaya Enggak Bawa Penyakit

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Wahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan

5 jam lalu

Wahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan

Wahiduddin Adams meminta hakim MK tak takut jika perubahan keempat UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, benar-benar disahkan DPR.

Baca Selengkapnya

Draf RUU Penyiaran, Pelarangan Siaran Ekslusif Jurnalisme Investigasi Hambat Pemberantasan Korupsi

6 jam lalu

Draf RUU Penyiaran, Pelarangan Siaran Ekslusif Jurnalisme Investigasi Hambat Pemberantasan Korupsi

Koalisi Masyarakat Sipil menyoroti draft revisi RUU Penyiaran yang bakal mengekang kebebasan pers karena melarang penayangan jurnalisme investigasi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

7 jam lalu

Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan akan memanggil Kemendikbudristek secepatnya untuk membahas polemik UKT.

Baca Selengkapnya

Komisi X DPR Akan Bentuk Panja untuk Investigasi Mahalnya UKT Kampus

9 jam lalu

Komisi X DPR Akan Bentuk Panja untuk Investigasi Mahalnya UKT Kampus

Komisi X DPR RI sepakat untuk membentuk Panja Pembiayaan Pendidikan untuk mengetahui penyebab kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Perubahan Keempat UU MK

9 jam lalu

Beda Sikap Soal Perubahan Keempat UU MK

Revisi UU MK menjadi ancaman sangat serius bagi Indonesia sebagai negara hukum.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Putusan MK Jadi Pertimbangan Setujui Revisi UU Kementerian Negara

9 jam lalu

Golkar Klaim Putusan MK Jadi Pertimbangan Setujui Revisi UU Kementerian Negara

Anggota Fraksi Golkar, Bambang Hermanto, mengatakan revisi terhadap Undang-Undang Kementerian Negara mesti dilakukan.

Baca Selengkapnya

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

10 jam lalu

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

Hari ini, Rapat pleno Baleg DPR menyepakati pengambilan keputusan atas hasil penyusunan revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya

PDIP Setujui Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR, Beri 5 Catatan

11 jam lalu

PDIP Setujui Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR, Beri 5 Catatan

Meski menyetujui revisi UU Kementerian Negara dibahas pada tingkat selanjutnya, namun PDIP mesti memberikan catatan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR

11 jam lalu

Reaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR

Pembahasan revisi UU MK antara pemerintah dan DPR menuai reaksi dari kalangan internal MK dan Ketua MKMK. Apa reaksi mereka?

Baca Selengkapnya

Aliansi BEM SI Ancam Bakal Gelar Aksi di DPR dan Kemendikbud Soal UKT

11 jam lalu

Aliansi BEM SI Ancam Bakal Gelar Aksi di DPR dan Kemendikbud Soal UKT

Jika setelah ini tidak ada itikad baik terkait kenaikan UKT, maka aliansi BEM SI akan mengeskalasikan gerakan di jalanan.

Baca Selengkapnya