Pengusaha Ritel Minta Diprioritaskan dalam Program Vaksinasi Booster, Sebab...

Sabtu, 11 Desember 2021 16:46 WIB

Tenaga kesehatan saat diperiksa kesehatannya sebelum disuntikkan vaksin dosis ketiga atau booster di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, hingga saat ini masih terus dilaksanakan. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia alias Hippindo meminta untuk diprioritaskan dalam program vaksinasi booster dari Kementerian Kesehatan. Mereka mengklaim ritel adalah garda terdepan sehingga perlu dilindungi serta melindungi para karyawan dan konsumennya.

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan meskipun sektor ritel sangat terdampak pandemi, namun mereka berkomitmen tetap berkontribusi untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional dengan memperkuat sektor konsumsi dalam negeri.

Termasuk, bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk pembinaan dan menyiapkan ekosistem pendukung agar UKM naik kelas. "Kami juga mendukung percepatan kesehatan melalui sentra vaksinasi, protokol kesehatan yang ketat, konsistensi penggunaan QR code pedulilindungi, pembayaran praktis dan higienis melalui QRIS,” ujar Budihardjo dalam keterangan tertulis, Jumat, 10 Desember 2021.

Hippindo baru saja melaksanakan rapat kerja nasional mulai Jumat, 10 Desember 2021. Rakernas tersebut mengambil tema Strategi Tenant dan Ritel Indonesia Tahun 2022.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas kerjasama Hippindo, terutama dalam menerapkan aplikasi pedulilindungi agar pusat perbelanjaan dapat dibuka dan menggerakkan perekonomian nasional untuk bisa lebih baik.

Advertising
Advertising

"Hal paling penting adalah memutus mata rantai Covid-19 karena impact-nya dasyat sekali terhadap perekonomian nasional dan secara langsung di ritel,” tutur Lutfi.

Kementerian Perdagangan, kata dia, selalu mengedepankan kepentingan-kepentingan nasional terutama untuk menggerakkan ekonomi. Saat ini indeks keyakinan konsumen November 2021 sebesar 118,5 lebih tinggi dari bulan Oktober yaitu 113,4.

Indonesia juga masuk dalam 5 negara di dunia yang mendapatkan level 1 terkait Covid-19 dari WHO. Target pertumbuhan ekonomi tahun depan 5 persen. Lutfi mengingatkan Hippindo agar ke depannya dapat membuat strategi penjualan ritel melalui shopping experience. Mengingat, studi di AS memprediksi 18.000 mal dalam 10 tahun ke depan akan menjadi 4.000 mal.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Kaji Ulang Rencana Vaksinasi Booster pada Januari 2022

Berita terkait

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

1 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

5 hari lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

6 hari lalu

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

Apindo berharap para menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti profesional dan bisa kerja sama dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Angkutan Sungai Harap Ada Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan

7 hari lalu

Pengusaha Angkutan Sungai Harap Ada Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan

Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) berharap ada penyesuaian tarif pada angkutan kapal penyeberangan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

8 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

8 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

8 hari lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

9 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

12 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya