Harga Sepatu RI Bersaing, Investor Disebut Minat Relokasi Bisnis ke Tanah Air

Reporter

Bisnis.com

Senin, 6 Desember 2021 09:26 WIB

Ilustrasi sepatu. ANTARA/Hafidz Mubarak

TEMPO.CO, Jakarta - Harga sepatu dari Indonesia diyakini masih mampu bersaing di level dunia sehingga banyak investor yang tertarik memindahkan basis produksinya ke dalam negeri.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakrie mengatakan kinerja ekspor sampai saat ini masih bertumbuh. Demikian juga untuk pasar dalam negeri.

Produsen sepatu pria, wanita hingga anak-anak juga tengah menikmati momentum pemulihan dengan pelonggaran aktivitas masyarakat dan dimulainya kegiatan belajar mengajar tatap muka.

Firman meyakini kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 selama libur Natal dan Tahun Baru tidak akan banyak berpengaruh pada kinerja produksi, sepanjang aktivitas ekonomi masih beroperasi penuh.

"Kalau hanya membatasi pergerakan selama libur akhir tahun, saya kira tidak terlalu berdampak sepanjang aktivitas ekonominya masih jalan," ujar kepada Bisnis, Minggu, 5 Desember 2021.

Dia menyebutkan tantangan dalam industri alas kaki saat ini terutama kendala pasokan bahan baku. Penyebabnya, krisis energi di Cina yang menyebabkan produksi bahan baku menurun. Saat yang sama terjadi kemacetan produksi di Vietnam.

"Sampai saat ini masih bagus untuk ekspor. Kalau bahan baku kami kan banyaknya dari Cina dan Vietnam. Ada gangguan bahan baku tapi tidak terkait omicron."

Firman melanjutkan, krisis energi di Cina dan lockdown Vietnam memicu tumpukan pesanan bahan baku. Dampaknya industri di Indonesia juga mengalami penundaan penerimaan bahan baku.

Dia meyakini momentum pertumbuhan dapat berlanjut pada tahun depan. Industri sepatu nasional sendiri telah kedatangan beberapa pemain baru di industri. Saat yang sama pelaku eksisting menambah kapasitas produksi termasuk memperluas pabrikan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Aprisindo Budiarto Tjandra mengatakan sejumlah pemain besar alas kaki dunia tengah melirik Indonesia sebagai tujuan relokasi pabrik.

Hal itu sebagai dampak lockdown ketat yang diberlakukan pemerintah Vietnam beberapa waktu lalu, yang menyebabkan pabrik alas kaki negara itu menutup operasi. "Kelihatan produsen-produsen mulai melirik Indonesia, sedang cari tanah, mau bangun pabrik. Ada big player sedang mau relokasi bisnisnya ke Indonesia," katanya.

BISNIS

BACA: AirNav Terbitkan Ash Notam Erupsi Semeru, Abu Vulkanik Bergerak ke Barat Daya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

17 menit lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

12 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

12 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

13 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

16 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

5 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

6 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

9 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya