Anak Usaha Kimia Farma Ekspor Obat Anti-Tuberkulosis ke Peru

Reporter

Antara

Senin, 29 November 2021 09:20 WIB

Logo Phapros.

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten farmasi sekaligus anak usaha PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PT Phapros Tbk, gencar berekspansi meski di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya dengan melakukan ekspor Obat Anti Tuberkulosis (OAT) ke Peru, Amerika Selatan.

Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko dalam rilis di Jakarta, Senin, 29 November 2021, mengatakan, penjajakan kerja sama ekspor Obat Anti Tuberkulosis (OAT) telah berlangsung sejak akhir tahun lalu dan memang ditujukan untuk program pemerintah negara setempat pada 2021.

Menurut Hadi, terdapat hubungan yang baik antara Indonesia dengan Peru. Perseroan sebagai keluarga besar BUMN farmasi saat itu mengetahui kebutuhan yang besar atas produk OAT di Peru, termasuk upaya untuk menekan prevalensi kasus penyakit tersebut di sana.

"Sehingga, kami siap menjalin kerja sama dengan Peru di tahun 2020 lalu untuk produk obat TBC yang juga merupakan salah satu produk unggulan hasil pengembangan sendiri. Kerja sama di 2020 tersebut kemudian diwujudkan melalui ekspor kami ke Peru di hari ini," ujar Hadi.

Menurut World Health Organisation (WHO), prevalensi kasus TBC di Peru merupakan yang tertinggi di wilayah Amerika. Tingkat keberhasilan pengobatannya cenderung lambat hanya sekitar 1,5 persen per tahun di mana angka tersebut perlu ditingkatkan hingga 4-5 persen untuk mengakhiri epidemi TBC dan penyakit menular lainnya di 2030.

Hadi menuturkan bahwa Peru memiliki beberapa perusahaan farmasi lokal. Namun di antara mereka belum ada yang bisa memproduksi obat TBC. Karena itu ekspor tersebut juga merupakan salah satu pencapaian Phapros pada tahun ini.

Total nilai ekspor ke Peru pada 2021 nilainya di bawah Rp 10 miliar saat ini, namun di masa depan emiten berkode saham PEHA itu optimistis nilainya bisa lebih besar seiring dengan adanya proyek tender pemerintah negara setempat ataupun negara lain di sekitarnya.

"Dengan upaya peningkatan ekspor ini, dalam beberapa tahun ke depan kami juga menargetkan kontribusi ekspor bisa di bawah 10 persen dari total revenue kami," kata Hadi.

Sebelumnya pada 2020, Phapros melalui anak usahanya, PT Lucas Djaja Group juga telah melakukan ekspor ke Afghanistan dan Kamboja dengan mengirim beberapa jenis obat seperti antibiotik jenis amoxicillin, obat resep kortikosteroid jenis dexamethasone dan obat untuk sakit maag.

ANTARA

Baca juga: Ingin Buat Sentra Kuliner RI di Luar, Erick Thohir: Ada Saran Makanan Andalan?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

7 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

8 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

8 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

9 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

19 hari lalu

Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

Dirut PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkap progres proyek smelter tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik.

Baca Selengkapnya