Sri Mulyani Ingatkan Obligor BLBI: Tak Bayar Utang Adalah Kezaliman

Kamis, 25 November 2021 16:34 WIB

Menko Polhukam Mahfud MD (kanan) memberi salam kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) dan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto seusai pelantikan Tim Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di Kemenkeu, Jakarta, Jumat 4 Juni 2021. Tim Satgas BLBI resmi dilantik dan akan melakukan penagihan kepada seluruh pihak yang terlibat yang telah menyebabkan kerugian negara sebesar Rp110,454 triliun. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta seluruh obligor dan debitur bantuan Likuiditas Bank Indonesia agar segera membayar utangnya kepada negara. Pasalnya, para obligor dan debitur BLBI sudah cukup lama memiliki kewajiban pembayaran utang kepada negara.

"Saya berharap agar seluruh obligor dan debitur bekerja sama dnegan baik untuk menunjukkan itikad dan membayar kembali hak negara, membayar utang ke negara. Sebab tidak bayar utang adalah suatu kezaliman," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Kamis, 25 November 2021.

Tidak membayar utang, kata Sri Mulyani, sama dengan mengambil hak atau harta dari warga negara Indonesia lainnya. Karena itu, ia mengatakan pemerintah akan terus teguh menjalankan tugas untuk menagih hak negara kepada para obligor dan debitur BLBI.

Pada hari ini, pemerintah menyerahkan aset eks BLBI kepada Pemerintah Kota Bogor, serta kementerian dan lembaga senilai total Rp 492 miliar. Angka tersebut terlampau kecil apabila dibandingkan dengan hak tagih negara yang mencapai Rp 110,45 triliun.

Sri Mulyani mengaku mendapat laporan dari Satuan Tugas atau Satgas BLBI bahwa penagihan hak negara itu masih menghadapi banyak halangan. Misalnya, ada obligor atau debtur BLBI yang tidak beritikad baik, dengan tidak hadir maupun tidak mengirimkan perwakilan saat mendapat panggilan dari Satgas.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Ada pula obligor dan debitur tang beritikad baik namun belum membayar utangnya lantaran masih menghitung-hitung lagi hak tagih negara tersebut. "Kami juga melihat masih ada halangan untuk bisa mengeksekusi aset tersebut," ujar Sri Mulyani.

Untuk itu, Sri Mulyani meminta Satgas BLBI untuk terus mengerahkan seluruh daya dan upaya secara efektif dan efisien untuk bisa memulihkan hak negara dari para obligor dan debitur BLBI. Termasuk, dengan melakukan upaya hukum atau upaya penyitaan aset-aset dari para pengutang tersebut.

"Kami akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lainnya, sehingga baik mereka yang berada di dalam Indonesia maupun yang tidak ada di Indonesia tidak menghalangi kami untuk bisa mendapatkan hak tagih kami," ujar Sri Mulyani.

Satgas BLBI juga diminta terus berkomunikasi dengan debitur dan obligor agar pemulihan hak negara tersebut bisa sesuai dengan linimasa yang direncanakan. "Kami akan lakukan upaya pengembalian hak tagih, baik bersama-sama instansi eksekutif dan yudikatif dan tentu diharapkan aset tak hanya sekedar kembali ke negara namun akhirnya bisa dimanfaatkan secara produktif."

Baca: MK Putuskan UU Cipta Kerja Bertentangan dengan UUD 1945, Apa Artinya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

6 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

8 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

18 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya