Garuda Terlilit Utang Rp 140 Triliun, PKS: Langit Tak Lagi Membawa Untung

Selasa, 23 November 2021 17:15 WIB

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021. Rapat tersebut membahas mengenai kinerja perusahaan Garuda Indonesia. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Departemen Ekonomi dan Pembangunan DPP Partai Keadilan Sejahtera Farouk Abdullah Alwyni mengatakan maskapai Garuda sulit bertahan hidup di tengah lilitan utang. Garuda saat ini menanggung utang nyaris Rp 140 triliun.

“Secara teknis Garuda sudah bangkrut sebagaimana diakui sendiri oleh pemerintah. Langit tak lagi membawa untung bagi mereka. Ini dapat dilihat dari utangnya yang berjumlah US$ 9,75 miliar, melebihi jumlah asetnya yang sebesar US$ 6,92 miliar,” kata Farouk dalam keterangan tertulis seperti dikutip pada Selasa, 23 November 2021.

Garuda tengah melaksanakan proses restrukturisasi untuk menekan utang-utangnya. Salah satu jalan yang ditempuh ialah renegosiasi dengan 32 lessor baik yang mayoritas berada di luar negeri.

Farouk menilai permasalahan Garuda tidak saja diakibatkan oleh penurunan jumlah penumpang akibat pandemi Covid-19. Perusahaan maskapai pelat merah ini sudah sejak lama digerogoti oleh sistem yang korup dan inkompeten.

Kebangkrutan teknis yang dialami Garuda pun mempengaruhi banyak hal, termasuk di pengurangan armada dan jumlah rute penerbangan. Tahun depan Garuda hanya akan menerbangkan 134 unit pesawat dari total berbanding 202 armada yang dimiliki pada 2019. Dari sisi rute, maskapai bakal memangkas 97 rute dari semula 237 rute menjadi hanya 140 rute.

Advertising
Advertising

Farouk melanjutkan, pemerintah harus ikut bertanggung jawab terhadap kondisi Garuda yang memburuk. “Pemerintah adalah pihak yang selama ini mengangkat dan memberhentikan direksi ataupun komisaris. Pemerintah jugalah yang menyetujui ekspansi armada,” katanya.

Dia khawatir bila Garuda tidak selamat, masalah serupa bisa terjadi di perusahaan-perusahaan BUMN lainnya. Selain itu, pemerintah juga akan menghadapi persoalan yang kompleks dari sisi besarnya jumlah pengangguran akibat kemungkinan PHK di perusahaan seandainya maskapai bangkrut.

“Dampak sistemis harus diwaspadai. Jangan sampai ada langkah sembrono yang justru membuat Garuda jatuh menukik dan tumpas berkalang tanah,” katanya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

BACA: Serikat Karyawan Desak Erick Thohir Evaluasi Kinerja Direksi Garuda

Berita terkait

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

4 jam lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

7 jam lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

21 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

3 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

3 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya