Akhir Tahun, Bos AP I Prediksi Jumlah Penumpang Lebih Rendah Ketimbang 2020
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 21 November 2021 15:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi memprediksi jumlah penumpang pada akhir 2021 lebih rendah ketimbang 2020. Sampai pengujung Desember mendatang, jumlah penumpang di 15 bandara yang dikelola perseroan diperkirakan hanya mencapai 26 juta orang.
“Ini masih jauh dari angka normal. Kami catat pada 2018 (jumlah penumpang) sampai 96 juta. Kalau dibandingkan dengan 2020 juga masih rendah. Tahun 2020 sebanyak 32 juta (penumpang),” tutur Faik saat ditemui di kawasan Pasar Baru, Rabu, 17 November lalu.
Baca juga: Maskapai Penerbangan Murah Berlomba Menarik Minat Penumpang
Gelombang penyebaran Covid-19 yang memuncak pada kuartal III dan pembatasan skala besar menjadi salah satu penyebab pergerakan penumpang selama 2021 anjlol. Meski demikian, Faik mengatakan trafik penumpang di bandara milik Angkasa Pura I berangsur membaik pada kuartal IV.
Per November, rata-rata jumlah penumpang per hari tercatat 105 ribu orang. Angka itu nyaris 50 persen dari jumlah pergerakan pada masa normal yang menembus 230 ribu orang per hari.
Baca juga: Super Air Jet Siapkan Strategi Gaet Penumpang pada Penerbangan Perdana
Naiknya jumlah penumpang para kuartal terakhir 2021 dipengaruhi oleh pelonggaran persyaratan penerbangan dan penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di hampir semua wilayah.
“Waktu penumpang masih harus (wajib) PCR, rata-rata pergerakan per hari 64 ribu,” ujar Faik.
Dengan posisi pergerakan penumpang saat ini, Faik menyatakan perseroan belum dapat menikmati keuntungan dari pendapatan untuk sisi penumpang atau belum mencapai break even point (BEP). Untuk menyentuh titik BEP, pergerakan penumpang harus menembus setidaknya 140 ribu per hari.
<!--more-->
Sebagai upaya meningkatkan pergerakan penumpang, Angkasa Pura I mendorong maskapai penerbangan menambah frekuensi ke rute-rute favorit, seperti Bali. Faik mengakui penurunan rute penerbangan dan frekuensi maskapai sangat berpengaruh terhadap pergerakan penumpang di bandaranya.
“Tentu saja ada pengaruhnya. Ini akan kita manage secara baik. Jadi upaya kita mendorong airlines aktif beroperasi banyak hal dilakukan,” ujar Faik.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Bos Angkasa Pura I Blak-blakan Soal Penyelesaian Utang Garuda Senilai Rp 290 Miliar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.