Megawati Sentil Soal Minimnya Anggaran Riset, Tak Pernah Tembus 1 Persen APBN

Minggu, 21 November 2021 12:28 WIB

Presiden kelima Megawati Soekarnoputri saat dilantik sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Oktober 2021. Jabatan wakil ketua Dewan Pengarah BRIN diisi dua menteri dari kabinet pemerintah, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa. ANTARA/Setpres Lukas

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovas Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri menceritakan minimnya anggaran riset di Tanah Air dari waktu ke waktu. Ia mengakui anggaran riset yang dicanangkan pemerintah tak pernah menembus 1 persen dari APBN.

“Di DPR saya ini tiga kali. Saya selalu protes kepada menteri keuangan, saya ikuti anggaran APBN untuk riset, (jumlahnya) tidak pernah 1 persen (dari APBN). Nol koma terus,” ujar Megawati dalam pembukaan Forum Komunikasi Riset dan Inovasi 2021 seperti dikutip pada Ahad, 21 November 2021 melalui YouTube BRIN.

Baca Juga: Konflik Banteng Versus Celeng, DPP PDIP: Tunggu Keputusan Megawati

Posisi tersebut membawa anggaran riset di Indonesia berada di jajaran terendah ketimbang negara lain. Meski demikian, Megawati mengakui telah terjadi perbaikan pendanaan riset selama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Menurut Megawati, pemerintah saat ini mengalokasikan anggaran yang lebih tinggi untuk riset. Untuk 2022 saja, misalnya, anggaran riset dalam RAPBN dialokasikan sebesar Rp 10,51 triliun. Dari total itu, Rp 5,05 triliun bakal dipakai untuk dana operasional dan sisanya sebanyak Rp 5,47 triliun untuk non-operasional.

Advertising
Advertising

Baca Juga: Mengapa Jokowi Memilih Andika Perkasa Jadi Panglima TNI

Megawati meminta anggaran ini harus dikelola dengan baik oleh BRIN. “Karena anggarannya menurut saya cukup besar,” tuturnya.

Megawati juga memuji pembentukan BRIN oleh Jokowi melalui terbitnya Perpres Nomor 78 Tahun 2021 pada 24 Agustus 2021. Menurut Megawati, selama menjadi pejabat negara mulai DPR hingga presiden, ini adalah kali pertama sebuah lembaga riset berdiri secara mandiri.

Meski masih seumur jagung, ia menyebut BRIN telah menunjukkan perkembangannya. “Berkat kerja sama yang baik semuanya, semakin hari BRIN makin terlihat dan mulai kelihatan bentuknya,” ujar Megawati.

Dalam acara yang sama, dia pun bercerita tentang prosesnya mengemban tugas sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN. Jokowi, kata Megawati, menunjuknya secara langsung untuk mendorong munculnya riset-riset yang membumi.

“Beliau (Presiden) hanya mengatakan kenapa saya pilih Ibu dan harus mau--masa saya bantah presiden, baik saya laksanakan--untuk bisa menyambungkan BRIN menjadi membumi. Ini sejalan dengan ideologi Pancasila. Ini mohon maaf tolong diingat, tidak ada pikiran lain,” ujar Megawati.

Baca: Erick Thohir Kenang Momen Terakhir Bersama Legenda Bulu Tangkis Verawaty Fajrin

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

57 menit lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

3 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

4 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

4 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

7 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

8 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

9 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

13 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

21 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

22 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya