Pertamina Siapkan Belanja Modal Energi Bersih USD 8,3 M

Jumat, 5 November 2021 15:48 WIB

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyiapkan belanja modal (capital expenditure) US$ 92 miliar untuk periode 2020-2024. Sebanyak 9 persen atau sebesar US$ 8,3 miliar bakal dipakai untuk kebutuhan pengembangan energi baru terbarukan atau energi bersih.

Angka ini disampaikan Pertamina dalam acara Konferensi Perubahan Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia. Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Iman Rachman menyebut alokasi ini disiapkan untuk mendorong pertumbuhan energi bersih di Indonesia.

“Pertamina berkomitmen kuat untuk melaksanakan kesepakatan yg dihasilkan dari COP26 ini sejalan dengan transisi energi yang tengah dijalankan oleh perusahaan,” kata Iman dalam keterangan resmi, Kamis, 4 November 2021.

Belanja modal ini pun dialokasikan untuk mencapai target bauran energi bersih dalam portofolio bisnis energi di perusahaan. Iman menyebut bauran energi bersih di Pertamina sudah mencapai 13 persen pada 2019. "Ini akan meningkat menjadi 17 persen pada 2030," kata dia.

Untuk memperluas energi bersih ini, kata Iman, Pertamina mengembangkan delapan inisiatif strategis. Di dalamnya meliputi peningkatan kapasitas energi panas bumi dan pemanfaatan hidrogen hijau.

"Ini akan menggunakan listrik dari lapangan panas bumi perusahaan dengan total potensi 8.600 kilogram hidrogen per hari," kata dia.

Selain itu, Iman menyebut Pertamina turut serta dalam perusahaan patungan Indonesia’s battery company bersama tiga BUMN lainnya yang akan mengembangkan ekosistem baterai untuk kendaraan listrik. Termasuk di dalamnya, bisnis swapping dan charging.

Selain itu, kata dia, Pertamina sedang dalam proses membangun Green Refinery dan mengembangkan bioenergi yang terdiri dari biomassa atau biogas, bio blending gasoil dan gasoline, serta memproduksi bio-crude oil dari alga dan etanol. Keseluruhan proyek ini, kata dia, akan siap beroperasi mulai 2025 atau 2026.

“Sebagai perusahaan migas, kami berupaya mengurangi jejak karbon yang ada dengan menerapkan carbon capture, carbon utilization, and storage dalam meningkatkan produksi di beberapa lapangan migas yang ada,” ujar Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina tersebut.

Baca: OJK Resmi Jatuhkan Sanksi, Wanaartha Life Dilarang Tawarkan Produk Baru

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

29 menit lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

18 jam lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

18 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

23 jam lalu

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.

Baca Selengkapnya

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

1 hari lalu

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

1 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

1 hari lalu

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

Pertamina membangun kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

1 hari lalu

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

1 hari lalu

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES)

Baca Selengkapnya

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

1 hari lalu

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

IHC mengambil peran strategis sebagai koordinator layanan tim medis untuk tamu VVIP, bersama Kementerian Sekretariat Negara di WWF

Baca Selengkapnya