Kebijakan Ekonomi Hijau RI, Chatib Basri: Tantangan Besarnya di Implementasi

Kamis, 4 November 2021 13:55 WIB

M. Chatib Basri. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri, mengatakan transformasi Indonesia menuju energi baru terbarukan (EBT) perlu masa transisi. Masa transisi harus dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai hal.

“Saya pikir kita harus sedikit belajar dari pengalaman, seperti yang kita alami saat krisis energi, bahwa transisi energi harus dilakukan dengan hati-hati,” ujar Chatib Basri dalam diskusi COP26 bertajuk Fiscal Innovations to Deliver on a Climate-Smart Recovery di Youtube Bank Dunia, Rabu, 3 November 2021.

Diskusi bersama Bank Dunia membahas bagaimana inovasi fiskal dapat mendorong pemulihan ekonomi hijau dan memfasilitasi aksi-aksi untuk mengatasi perubahan iklim dalam jangka panjang. Chatib memaparkan, untuk mendorong ekonomi hijau tersebut, Indonesia memiliki kebijakan mendukung masuknya investasi di sektor energi baru terbarukan.

Investasi hijau yang beberapa tahun lalu dianggap mahal, saat ini bukan lagi menjadi masalah utama bagi negara. Namun untuk merealisasikan transformasi energi seiring dengan masuknya investasi hijau itu, Chatib memandang Indonesia perlu memiliki peta jalan. Tujuannya agar transisi energi bisa diterima oleh semua pihak.

“Karena persoalannya adalah bagaimana mitigasinya, bagaimana kebijakan tersebut lebih dapat diterima,” ujar Chatib.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, Indonesia telah memiliki inisiasi untuk memberikan dukungan fiskal terhadap keberlangsungan ekonomi hijau di masa pandemi Covid-19. Di samping bantuan sosial tunai kepada masyarakat yang digelontorkan selama wabah, Indonesia memberikan ruang stimulus hijau bagi rehabilitasi hutan bakau atau mangrove.

<!--more-->

Pada 2024, Indonesia menargetkan mencapai rehabilitasi mangrove seluas 600 ribu hektare. Kemudian, Indonesia juga mulai memperkenalkan pajak karbon sebagai upaya mengurangi emisi.

Meski telah memiliki berbagai kebijakan fiskal ekonomi hijau untuk mendukung isu perubahan iklim, Chatib menyebut Indonesia memiliki tantangan besar. Salah satunya mengenai implementasi terhadap kebijakan itu.

Chatib berpendapat, bagi banyak negara berkembang seperti Indonesia, isu tentang perubahan iklim adalah barang mewah. Alasannya, dalam keseharian, negara masih menghadapi berbagai persoalan dasar, seperti pekerjaan, kesehatan, dan pendidikan.

“Jadi jika kita ingin sukses dalam membahas isu tentang stimulus fiskal hijau ke isu yang dapat diterima, kita bisa menghubungkan dengan isu pembangunan. Kita harus datang dengan beberapa kebijakan yang akan memberikan manfaat bersama untuk pembangunan dan itu akan menjadi tantangan utama,” kata dia.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

BACA: Chatib Basri: Kalau Ada Ekonom Bisa Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2022, Pasti Salah

Berita terkait

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

1 hari lalu

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

Bank Dunia menggelar Konferensi Lahan 2024 yang mengangkat topik perhutanan sosial sebagai penopang manajemen lahan dan ketahanan iklim.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

2 hari lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

4 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

Urbanisasi menjadi penentu zaman ketika lebih dari separuh populasi dunia kini tinggal di perkotaan.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

13 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

15 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

20 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

26 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

27 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya