Transaksi Pameran Dagang dan Investasi Pacific Exposition 2021 Capai Rp 1,48 T
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 30 Oktober 2021 14:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pameran dagang investasi dan ekonomi di kawasan pasifik, Pacific Exposition, mencatatkan transaksi senilai US$ 104 juta atau Rp 1,48 triliun. Pameran ini dihelat pada 27 hingga 30 Oktober 2021 secara virtual.
“Kegiatan ini diikuti oleh 18 negara dan teritori di kawasan Pasifik seperti Australia, Kepulauan Cook, Fiji, Polinesia Prancis, Guam, Kiribati, Nauru, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua Nugini, Samoa, Kepulauan Solomon, Timor Leste, Tonga, Tuvalu, dan Indonesia,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam konferensi pers, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Transaksi dalam pameran tersebut merupakan hasil interaksi bisnis dan business matching antar-negara. Potensi transaksi dan komitmen bisnis utamanya berasal dari Australia, Indonesia, Selandia Baru, dan Kaledonia Baru.
Adapun jenis usaha yang dipamerkan ialah agrikultur, kopi, pengembangan, distributor, hiburan, makanan dan minuman, serta perabotan rumah. Kemudian, kesehatan dan kecantikan, industri, produsen, multi-industri, layanan, teknologi, tekstil dan fashion, pariwisata, dan perdagangan.
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengatakan ada tiga produk yang menyumbang transaksi paling besar untuk perdagangan Indonesia dari sisi ekspor. Ketiganya adalah produk berbasis teknologi, agrikultur, dan kopi.
<!--more-->
“Kami sangat senang bahwa kopi kami dari Sumatera Utara berhasil mencatatkan transaksi lebih dari US$ 11 juta dan itu sangat besar,” ujar Tantowi.
Sedangkan dari sisi impor, produk penyumbang nilai perdagangan terbesar untuk Indonesia adalah bawang. Dia menyebut Indonesia banyak mengimpor bawang dari Selandia Baru. Perdagangan itu juga melibatkan berbagai asosiasi dari Selandia Baru.
Pacific Exposition dihadiri oleh 10.825 pengunjung. Jumlah ini dua kali lipat dari pengunjung pada 2019. Para pengunjung tidak terbatas dari negara Pasifik, tapi juga negara lain, seperti Kanada, Malaysia, Cina, Kolombia, Jepang, Singapura, Belgia, Spanyol, Kuwait, dan Afghanistan.
Selain pameran perdagangan dan temu usaha, Pacific Exposition juga menggelar seminar untuk membahas berbagai isu kesehatan sampai pariwisata. Tantowi mengatakan Pacific Exposition akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi serta meningkatkan solidaritas dan kerja sama regional.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia berencana menyelenggarakan Pasific Exposition yang ketiga pada 2023. Pameran dagang dan investasi yang digelar dua tahunan itu mendatang diharapkan bisa berlangsung secara tatap muka.
Baca: Airnav Evakuasi Personel Keluar dari Intan Jaya Papua usai Kantor Dibakar KKB
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.