Akankah Pemerintah Gelontorkan Subsidi Harga PCR? Ini Penjelasan Menkes
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 26 Oktober 2021 18:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi permintaan berbagai kalangan terkait harga tes PCR di Indonesia. Banyak kalangan, khususnya dunia usaha, yang meminta pemerintah untuk mensubsidi tarif tes tersebut agar bisa lebih murah.
"Apakah akan ada subsidi? Pemerintah tidak merencanakan ada subsidi. Karena memang kalau kita lihat harganya sudah diturunkan," ujar Budi dalam konferensi pers, Selasa, 26 Oktober 2021. Belakangan tarif PCR di Tanah Air direncanakan turun menjadi Rp 300 ribu.
Budi mengklaim jika harga PCR di Indonesia bakal turun ke Rp 300 ribu, maka itu akan masuk ke dalam 10 persen termurah dibanding harga PCR di bandara-bandara di dunia.
Sebelum diturunkan, tarif PCR Indonesia yang sempat Rp 900 ribu saja, menurut Budi, sudah masuk 25 persen termurah ketimbang harga tes di bandara-bandara di dunia.
"Jadi kalau diturunkan ke 300 ribu itu mungkin masuk 10 persen kuartal yang paling murah dibanding harga PCR airport di dunia," ujar Budi.
Menurut Budi, negara dengan tarif paling murah di dunia adalah India, dengan harga tes PCR sekitar Rp 160 ribu. "India memang negara paling murah untuk semuanya, selain Cina."
Kunci murahnya harga PCR di India, tutur dia, adalah lantaran mereka memiliki produksi di dalam negeri dan economic of scale lantaran penduduknya yang mencapai hampir 2 miliar jiwa. Dengan demikian, harga tersebut bisa tercapai.
"Tapi sebagai informasi, harga PCR yang ditentukan presiden sudah masuk 10 persen paling murah dibanding harga tes PCR di seluruh dunia," ujar Budi.