Terpopuler Bisnis: Sri Mulyani Soal Utang, Dampak Pinjol, dan Lulu Hypermarket

Reporter

Tempo.co

Senin, 25 Oktober 2021 06:01 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Rapat tersebut membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Minggu, 24 Oktober 2021 dimulai dengan cerita Sri Mulyani bahwa saat ini banyak orang yang secara detail menyoroti utang negara akibat krisis pandemi Covid-19.

Kemudian informasi Country Head of Corporate Affairs Citibank Indonesia, Puni A. Anjungsari mengatakan proses penjualan bisnis consumer banking Citigroup di Indonesia masih berjalan.

Selain itu berita Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai masih banyak persepsi yang keliru soal pinjaman online atau pinjol hingga masyarakat tidak mau membayar pinjaman.

Serta Lulu Group, jaringan peretail raksasa asal Uni Emirat Arab akan ekspansi di Indonesia hingga membuka 20 gerai (Lulu Hypermarket) di Pulau Jawa pada 2022. Berikut adalah ringkasan dari keempat berita tersebut:

1. Sri Mulyani: Sekarang Semua Orang Ngurusin Utang Negara, It Is Good

Advertising
Advertising

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita bahwa hari-hari ini banyak orang yang secara detail menyoroti utang negara akibat krisis pandemi Covid-19. Dia melihat kondisi ini berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya.

“Sekarang semua orang ngurusin utang negara. Semua orang bicara mengenai itu. It is good bahwa kita punya ownership terhadap keuangan negara,” ujar Sri Mulyani dalam diskusi launching buku Kontan yang digelar secara virtual, Ahad, 24 Oktober 2021.

Menurut Sri Mulyani, pada krisis 1997 dan 1998, tak banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kondisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Padahal saat itu utang negara melonjak akibat pemberian dana talangan kepada perbankan-perbankan dan korporasi besar yang kolaps.

Hampir semua orang, kata Sri Mulyani, melihat peningkatan utang sebagai kondisi “taken for granted” atau hal yang bisa diterima begitu saja. Begitu juga dengan kondisi krisis global 2008-2009. Tak banyak pihak yang memberikan perhatian terhadap APBN kala itu.

Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->

2. Citigroup Sebut Proses Divestasi Bisnis Consumer Banking di RI Masih Berjalan

Country Head of Corporate Affairs Citibank Indonesia, Puni A. Anjungsari, menegaskan, saat ini proses penjualan bisnis consumer banking Citigroup di Indonesia masih berjalan.

"Kami senantiasa berupaya untuk memberikan hasil yang terbaik bagi karyawan, klien, dan pemegang saham kami di seluruh negara dimana kami melakukan penjualan bisnis consumer banking," ujar Puni kepada Tempo, Ahad petang, 24 Oktober 2021.

Pernyataan Puni tersebut menanggapi informasi terkait DBS Group Holdings Ltd. dan Standard Chartered Plc yang dikabarkan tertarik membeli bisnis retail milik Citigroup Inc. di Asia.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis lalu, 21 Oktober 2021, kedua institusi itu disebutkan berminat untuk menawar aset retail Citigroup di Indonesia, Filipina, Taiwan, India, dan Thailand yang akan berakhir pada pekan ini.

Penjualan aset tersebut menawarkan kesempatan bagi pembeli untuk meningkatkan bisnis kartu kredit serta wealth management di lima negara tersebut. Penjualan ini memilik daya tarik tinggi sebab pendapatan bunga karena biaya yang tinggi di wilayah ini sudah tak lagi sesuai dengan strategi baru Citi.

Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->

3. Apa Dampak Jika Tak Bayar Pinjaman di Pinjol Legal?

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai masih banyak persepsi yang keliru soal pinjaman online hingga masyarakat tidak mau membayar pinjaman.

"Orang sering salah kaprah. Pinjaman online, tidak ada tatap muka, (lalu berpikir) tidak bayar tidak apa-apa," kata Sekretaris Jenderal AFPI, Sunu Widyatmoko, dikutip Sabtu, 23 Oktober 2021.

Padahal, perusahaan teknologi finansial memanfaatkan kemajuan teknologi supaya semakin mudah diakses. Dengan begitu, akan lebih banyak orang yang bisa merasakan layanan keuangan.

Rekam jejak di dunia digital tidak bisa hilang, berlaku juga untuk pinjol yang resmi. Ketika masyarakat meminjam uang dari perusahaan teknologi finansial yang resmi, rekam jejak kredit akan tercatat pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jika tidak membayar pinjaman dari layanan tekfin yang resmi, skor kredit masyarakat yang tercatat di SLIK OJK tentu tidak baik.

Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->

4. Lulu Hypermarket Akan Buka 20 Gerai di Pulau Jawa hingga 2022

Lulu Group, jaringan peretail raksasa asal Uni Emirat Arab akan ekspansi di Indonesia hingga membuka 20 gerai (Lulu Hypermarket) di Pulau Jawa pada 2022.

Rencananya Group Chairman Lulu Group, Jusuff Ali bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Abu Dhabi pada awal November 2021. Ia menjadi salah satu pebisnis UEA yang akan hadir dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Abu Dhabi dan Dubai pada 3-4 November 2021.

"Ada juga rencana bertemu salah satunya Jusuff Ali, bosnya Lulu Hypermarket. Dia akan ada komitmen untuk membuka 20 hypermarket Lulu di Pulau Jawa pada 2022," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis kepada Tempo via zoom di Dubai, 21 Oktober 2021.

Husin mengatakan ada empat hal dari dibukanya Lulu di Indonesia. Pertama satu hypermarket Lulu bisa menampung 300 sampai 400 orang tenaga kerja.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca Juga: Terkini Bisnis: Citigroup soal Divestasi Bisnis di RI, Sri Mulyani Respons Utang

Berita terkait

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 jam lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

16 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

19 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Marak Penipuan Pinjol, AdaKami Bagi Tips Mengatasi

2 hari lalu

Marak Penipuan Pinjol, AdaKami Bagi Tips Mengatasi

AdaKami membagikan tips mengatasi penipuan pinjaman online atau Pinjol yang sedang marak terjadi.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya