Sri Mulyani: Krisis Pandemi, yang Kena Hit Langsung adalah Keuangan Negara

Minggu, 24 Oktober 2021 12:40 WIB

Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan krisis karena Covid-19 memiliki dampak langsung terhadap keuangan negara. Musababnya krisis tersebut menyebabkan kegiatan masyarakat lumpuh dan aktivitas perekonomian berhenti sehingga negara harus memberikan jaminan bantuan sosial.

“Krisis pandemi ini krisis ketiga, yang kena hit langsung adalah keuangan negara. Karena krisis ini mengancam jiwa, menyebabkan kita harus mengambil langkah mengamankan dan menyelamatkan jiwa orang dan implikasinya banyak,” ujar Sri Mulyani dalam diskusi launching buku Kontan yang digelar secara virtual, Ahad, 24 Oktober 2021.

Sri Mulyani bercerita, penyebab krisis pandemi Covid-19 berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya. Pada 1998, krisis terjadi karena balance of payment (BOP). Kemudian pada 2008, krisis terjadi akibat sektor keuangan global.

Namun ketiga krisis itu memiliki dampak dan karakteristik yang sama, yaitu sama-sama menekan keuangan negara. Serupa dengan krisis-krisis sebelumnya, pada masa pandemi Covid-19, Sri Mulyani mengatakan negara hadir membantu neraca keuangan yang berjatuhan, baik dari sisi rumah tangga, perusahaan, maupun perbankan.

Melalui regulasi yang dirancang saat krisis, celah defisit dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) diperlebar untuk dana pemulihan ekonomi nasional. Dana pemulihan ini salah satunya digunakan untuk menaikkan anggaran bantuan sosial (bansos) hingga belanja kebutuhan kesehatan.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Penambahan belanja dalam APBN juga dialokasikan untuk pemberian bantuan kepada pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang bisnisnya jatuh akibat lumpuhnya kegiatan masyarakat. “UMKM yang jatuh, dibantu melalui restrukturisasi kredit, melalui bantuan pemerintah untuk usaha kecil, dan jaminan semua diberikan,” ujar Sri Mulyani.

Kemudian, Sri Mulyani melanjutkan, keuangan negara menopang korporasi-korporasi yang memiliki tanggungan besar. Korporasi diberikan bantuan insentif usaha berupa relaksasi pajak yang membuat penerimaan negara berkurang.

Meski demikian, ia melihat pada krisis pandemi kali ini, kondisi fiskal dan moneter negara lebih kuat ketimbang krisis sebelumnya. Perbankan, misalnya, sudah memiliki cadangan modal yang cukup tinggi sehingga tidak kolaps.

Regulator, seperti Otoritas Jasa Keuangan, pun melakukan kebijakan tanggap darurat untuk membuka ruang restrukturisasi guna mencegah meningkatnya kredit macet. Hal serupa terjadi di hampir seluruh negara yang terdampak pandemi sehingga akibat yang ditimbulkan tak seperti krisis-krisis sebelumnya.

“Karena kita belajar dari kedua krisis, jadi bank current-nya tinggi, prudential regulacy-nya cukup sangat prudent," kata Sri Mulyani. Sehingga, walau terjadi krisis ketiga, bank seluruh dunia relatif lebih siap.

Baca: Sri Mulyani: Sekarang Semua Orang Ngurusin Utang Negara, It Is Good

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

9 menit lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

2 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

12 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

1 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

2 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya