Citigroup Sebut Proses Divestasi Bisnis Consumer Banking di RI Masih Berjalan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 24 Oktober 2021 08:00 WIB
"Oleh karena itu, Citi berencana untuk keluar dari bisnis konsumer di 13 wilayah," ujar Jane Fraser dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis, 15 April 2021. Adapun ketiga belas negara yang dimaksud Citi adalah: Australia, Bahrain, Cina, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Filipina, Polandia, Rusia, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Khusus di Asia, Citigroup ingin memfokuskan bisnis pada unit yang menguntungkan seperti perbankan investasi, dan memfokuskan bisnis kekayaannya di sekitar hub di Hong Kong, London, Singapura, dan Uni Emirat Arab.
CEO DBS Singapura Piyush Gupta pada Agustus lalu mengatakan tingkat modal bank cukup tinggi untuk membeli lebih banyak aset tanpa mengumpulkan dana tambahan. Ia juga mengungkapkan berminat berekspansi di beberapa pasar Asia. Meski demikian, seorang perwakilan DBS menolak berkomentar.
Terkait hal ini, Citigroup menyatakan bakal mengevaluasi proposal di setiap pasar berdasarkan isu-isu lain seperti antitrust, perlindungan pekerjaan dan strategi.
Adapun DBS, Standard Chartered, Cathay Financial Holding Co dan Fubon Financial Holding Co dikabarkan mengajukan penawaran untuk aset Citigroup di Taiwan. Aset retail Citigroup di Taiwan Diprediksi menghasilkan penjualan sekitar US$ 2 miliar, atau bahkan US$ 4 miliar, tergantung aset mana saja yang akan dilepas.
Pemerintah Taiwan akan memantau dan mencegah Citigroup mentransfer klien besarnya tinggi di Taiwan ke unitnya di Hong Kong dan Singapura. Hingga saat ini perwakilan Standard Chartered dan Fubon menolak berkomentar.