Masih Masif, Pencurian Ikan oleh Kapal Asing dari 3 Negara di Laut Natuna Utara

Minggu, 24 Oktober 2021 06:59 WIB

Seorang petugas mengawasi kapal ikan ilegal berbendera Vietnam di Dermaga Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis 20 Mei 2021. Dalam Operasi Lebaran yang dilaksanakan pada liburan Idul Fitri 2021, Kapal Pengawas Hiu Macan 01 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dinahkodai Kapten Samson menangkap enam kapal ikan asing berbendera Vietnam beserta 36 Anak Buah Kapal (ABK) saat sedang menjaring cumi-cumi secara ilegal di Laut Natuna Utara pada Minggu (16/5/2021). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang dua bulan terakhir Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) mencatat masih terjadi pencurian ikan oleh kapal ikan asing atau KIA di Laut Natuna Utara bagian utara.

“Pelaku illegal fishing tersebut adalah KIA berbendera Vietnam, Malaysia dan Sri Lanka,” kata IOJI dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Dari citra satelit diketahui terdapat 35 kapal asal Vietnam di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE Indonesia yang tumpang tindih dengan klaim ZEE Vietnam selama 19 September 2021. Adapun pada klaster illegal fishing di ZEE Indonesia di bawah garis landas kontinen, terdeteksi sekitar 13 kapal ikan Vietnam pada tanggal 16 September 2021 yang lalu.

Sementara kapal asal Malaysia yang terdeteksi di ZEE Indonesia terdapat di Selat Malaka. Patroli yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menangkap dua kapal ikan berbendera Malaysia yang melakukan intrusi di Selat Malaka pada 10 dan 26 September 2021.

Sementara itu, terdapat 4 kapal ikan (pathuma) berada di wilayah pengelolaan perikanan negara republik Indonesia (WPPNRI) 572. Wilayah tersebut meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat Sunda.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dari jejak lintasannya, kapal tersebut diketahui berangkat dari Sri Lanka namun tak teridentifikasi bendera apa yang digunakan kapal itu. “Kapal ini jelas tidak terdaftar sebagai kapal ikan Indonesia. Dengan demikian, intrusi kapal tersebut mengindikasikan adanya illegal fishing yang dilakukan di ZEE Indonesia,” seperti dikutip dari laporan IOJI.

Selain tiga negara asal kapal asing itu, diketahui kehadiran dan aktivitas kapal-kapal tanpa bendera yang diduga dimiliki perusahaan Cina di Laut Natuna Utara.

IOJI juga menyebutkan ancaman keamanan laut lainnya berasal dari kapal-kapal survei Pemerintah Cina yaitu Hai Yang Di Zhi 10 yang dimulai pada akhir bulan Agustus hingga 22 Oktober 2021, dan Yuan Wang 6 yang beraktivitas di ZEE Indonesia Laut Natuna Utara pada 13 Oktober 2021 yang lalu.

Kedua kapal yang punya kemampuan survei dan riset ilmiah kelautan diduga kuat melaksanakan aktivitas penelitian di ZEE Indonesia. Oleh karena itu, IOJI meminta agar aktivitas kapal di ZEE Indonesia tersebut diawasi.

Selain itu, IOJI mendesak agar pemerintah mengirimkan nota diplomatik kepada Pemerintah Cina untuk meminta klarifikasi terkait aktivitas kedua kapal itu. Para pemangku kepentingan diminta meningkatkan koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan patroli yang efektif terutama terhadap kapal-kapal ikan Vietnam serta pelaku pencurian ikan lain di zona utara Laut Natuna Utara.

ANTARA

Baca: Ini Rute Penerbangan dengan Rapid Antigen Tanpa Kartu Vaksin

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

1 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

12 hari lalu

KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

KKP menduga kapal Cina ilegal itu masih berada di perairan sekitar Laut Aru.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

30 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

30 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

52 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

53 hari lalu

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Penangkapan kapal ikan itu dilakukan setelah petugas mendapat laporan dari masyarakat atas dugaan illegal fishing.

Baca Selengkapnya

TNI AL Gagalkan Aksi Perompak di Atas Kapal Asing di Selat Malaka

58 hari lalu

TNI AL Gagalkan Aksi Perompak di Atas Kapal Asing di Selat Malaka

Prajurit TNI AL berhasil menggagalkan aksi perompak hendak mencuri di atas kapal niaga berbendera Bahamas MV African Halcyon di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gelombang Tinggi hingga 6 Meter Masih Berpotensi di Perairan Natuna

13 Februari 2024

BMKG: Gelombang Tinggi hingga 6 Meter Masih Berpotensi di Perairan Natuna

Gelombang tinggi kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan perairan utara Kepulauan Natuna.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia

25 Januari 2024

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan peluang gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan. Gelombang di Laut Natuna Utara bisa sangat tinggi hingga 6 meter.

Baca Selengkapnya

Soal Laut Natuna Utara, Anies Sebut Kapal Ikan Asing Dikawal Kapal Sipil Bersenjata

20 Januari 2024

Soal Laut Natuna Utara, Anies Sebut Kapal Ikan Asing Dikawal Kapal Sipil Bersenjata

Anies mengatakan kedaulatan wilayah Indonesia harus dijaga.

Baca Selengkapnya