Ada UU HPP, Kemenkeu Optimistis Defisit APBN 2022 Lebih Rendah dari Asumsi

Senin, 18 Oktober 2021 11:28 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan dokumen tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi-fraksi atas pertanggung jawaban atas RUU APBN TA 2020 kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Rapat Paripurna ke-3 masa persidangan I tahun 2021-2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Agustus 2021. Rapat Paripurna tersebut beragendakan mendengar tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi-fraksi atas RUU tentang pertanggung jawaban atas RUU APBN TA 2020 dan tanggapan pemerintah terhadap pemandangan umum fraksi atas RUU APBN TA 2022 beserta nota keuangannya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan defisit anggaran pemerintah tahun depan bisa lebih rendah dari asumsi di Undang-undang APBN 2022. Sebelumnya, pemerintah memperkirakan defisit anggaran tahun 2022 mencapai Rp 868 triliun atau 4,85 persen dari Produk Domestik Bruto.

Proyeksi lebih rendahnya defisit anggaran itu, tutur Febrio, disebabkan oleh disahkannya Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan alias UU HPP pada dua pekan lalu. "Dengan dampak UU HPP, defisit ini akan lebih rendah dari asumsi," ujar Febrio dalam webinar, Senin, 18 Oktober 2021.

Dengan demikian, Febrio berharap ke depannya kondisi fiskal bisa menuju arah yang semakin kuat dengan defisit anggaran di bawah 3 persen pada 2023. Ia pun memastikan defisit anggaran akan terus dipastikan dibiayai dengan sumber pembiayaan yanng aman dan dikelola secara hati-hati untuk melihat keberlanjutan fiskal.

Pada 2022, Kemenkeu memperkirakan pendapatan negara mencapai Rp 1.846,1 triliun, dengan rincian penerimaan perpajakan Rp 1.510 triliun dan penerimaan negara bukan pajak Rp 335,6 triliun.

Sementara itu, belanja negara diperkirakan sebesar Rp 2.714,2 triliun. Rinciannya, belanja pemerintah pusat Rp 1.944,5 triliun serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa Rp 769,6 triliun.

Advertising
Advertising

Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang disahkan pada 7 Oktober 2021 diyakini akan mendekatkan kinerja perpajakan ke level potensial dengan adanya perbaikan administrasi maupun kebijakan.

"Sehingga perpajakan nasional siap hadapi tantangan ekonomi ke depan. Dari sisi administrasi, UU HPP menutup berbagai celah aturan dan mengadaptasi perkembangan baru aktivitas bisnis terkini," tutur Febrio.

Dengan demikian, ia memperkirakan UU HPP akan berdampak positif bagi penerimaan perpajakan di 2022. Penerimaan perpajakan pada tahun depan diperkirakan akan cukup tinggi, dengan rasio perpajakan diperkirakan naik ke 9 persen PDB atau lebih baik dari yang diasumsikan di UU APBN 2022.

"Untuk jangka menengah, rasio perpajakan diperkirakan bisa lebih dari 10 persen paling lambat di 2025. Bisa lebih awal kalau pertumbuhan ekonomi membaik dan administrasi terjadi lebih baik. Ini seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin kuat dan kepatuhan yang berkelanjutan," tutur Febrio.

CAESAR AKBAR

BACA: Kemenkeu Beberkan Latar Belakang Penyusunan RUU Perampasan Aset

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

9 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

2 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

7 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

7 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

7 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

7 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya