Kejar Target Ekspor CBU, RI Lobi Perusahaan Otomotif

Jumat, 15 Oktober 2021 19:22 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kedua kiri) bersama Ketua MPR yang juga ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (kedua kanan) meninjau stan Honda pada pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 15 April 2021. Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 yang berlangsung pada 15-25 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan Indonesia tengah melobi perusahaan industri otomotif untuk meningkatkan produktivitas ekspor kendaraan. Pemerintah mengejar ekspor kendaraan jenis CBU atau completely built up mencapai satu juta unit pada 2025.

“Kami berupaya melobi perusahaan industri otomotif agar dapat menjadikan RI basis kendaraan industri yang berorientasi ekspor, juga kendaraan rendah emisi dan ramah lingkungan. Industri otomotif termasuk industri prioritas yang akan dikembangkan,” ujar Agus dalam webinar pada Jumat, 15 Oktober 2021.

Agus menjelaskan, sektor industri otomotif menjadi kontributor terbesar pendorong produk domestik bruto (PDB) nasional. Pada 2020, kontribusi sektor otomotif terhadap PDB mencapai 17,89 persen atau meningkat ketimbang 2019 yang sebesar 17,58 persen.

Di samping itu, kinerja ekspor-impor sektor industri 2020 menunjukkan pertumbuhan positif. Neraca perdagangan otomotif tahun lalu tercatat mengalami surplus hingga US$ 14,17 miliar. Peningkatan kinerja industri otomotif itu diikuti realisasi investasi yang menembus Rp 272,9 triliun.

Meski sempat tertekan karena pandemi Covid-19, industri otomotif berangsur pulih. Kondisi ini tampak dari meningkatnya purchase manager index (PMI) manufaktur yang pada September 2021 kembali ke posisi 52,2 poin. Sebelumnya, PMI manufaktur sempat berada di bawah 50 poin akibat turunnya kegiatan ekonomi.

Advertising
Advertising

“Dengan membaiknya perekonomian dan berkurangnya pembatasan sosial akibat menurunnya penyebaran Covid-19, pangsa pasar ekspor otomotif kendaraan roda empat atau lebih termasuk komponennya ikut naik,” ujar Agus.

Agus mencatat, dalam rentang periode Januari hingga Agustus, ekspor otomotif telah menyasar lebih dari 80 negara. Ekspor itu terdiri atas 185 ribu unit CBU, 70 ribu set CKD, dan 50 juta unit komponen.

Menurut Agus, produksi otomotif akan terus terdorong dengan meningkatnya sektor industri dalam negeri. Saat ini, terdapat 21 perusahaan kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan nilai investasi Rp 71,3 triliun.

Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kapasitas produksi 23,5 juta unit dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 83 ribu orang serta tenaga kerja tidak langsung 1,5 juta orang. Ia meyakini tren industri otomotif dalam negeri akan terus berkembang.

Baca Juga: Harga Naik, Ekspor Batu Bara September 2021 Tumbuh 168 Persen

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

4 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

4 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

5 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

5 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

9 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

10 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya