Pengembangan Gas Natuna Serap 1,75 Juta Tenaga Kerja

Reporter

Editor

Kamis, 18 Desember 2008 13:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengembangan ladang gas Natuna D-Alpha akan menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 1,75 juta orang. Setiap investasi baru sebesar Rp 1 miliar pengembangan Natuna akan menciptakan peluang kerja untuk lima orang.

Ekonom Bank Indonesia Muslimin Anwar mengatakan, investasi US$ 30 miliar (Rp 350 triliun) di Natuna memberikan kontribusi Rp 455 triliun kepada produk domestik bruto. Angka itu didapat dengan menggunakan simulasi input-output yang dikembangkan Leontief (pemenang nobel 1973). “Investasi sebesar itu juga akan memberikan efek pengganda lainnya,” ujarnya dalam diskusi tentang pengembangan gas Natuna, Kamis (18/12).

Menurut dia, efek pengganda yang bakal terjadi sangat besar. “Investasi sebesar Rp 1 miliar akan menciptakan lapangan kerja baru untuk lima orang. Jika US$ 30 miliar akan terserap sekitar 1,75 juta orang,” katan dosen pasca sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tenaga kerja yang terserap tidak hanya pada kegiatan pengembangan gas Natuna. “Tapi juga kegiatan lainnya, seperti industri, hotel, hunian, makanan dan lainnya.”

Blok Natuna D-Alpha memiliki cadangan pasti sebanyak 46 triliun kaki kubik dan merupakan ladang gas terbesar di Asia. Pengembangan ladang gas itu membutuhkan investasi sebesar US$ 30-50 miliar.

Muslimin menjelaskan, pengembangan gas Natuna akan memberi dampak positif kepada kegiatan investasi di Indonesia. “Sejak krisis 1997 pertumbuhan investasi tambang, termasuk minyak dan gas, tidak lebih dari dua persen,” katanya. Angka itu sangat berbeda dengan investasi sektor tambang sebelum krisis sebesar 5,8 persen. “Pengembangan Natuna bisa menjadi pemicu peningaktan dan pertumbuhan investasi di Indonesia.”

Sebelumnya, kontrak Blok Natuna D-Alpha diberikan kepada Pertamina dan ExxonMobil. Pemerintah menyatakan kontrak dengan Natuna berakhir pada 2007 dan diberikan kepada Pertamina. Namun, ExxonMobil menyatakan, kontrak yang diteken pemerintah pada 1985 masih berlaku sampai tahun depan. Sampai saat ini pemerintah belum memutuskan kontrak dengan perusahaan asal Amerika itu.

ALI NUR YASIN

Berita terkait

SKK Migas: Tiga Proyek Hulu Migasi di Blok Natuna Beroperasi

2 Desember 2019

SKK Migas: Tiga Proyek Hulu Migasi di Blok Natuna Beroperasi

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengapresiasi tambahan produksi gas dari proyek BIGP.

Baca Selengkapnya

Di Natuna, Kilang Minyak Mini Berkapasitas 20 Ribu Barel Siap Dibangun

8 Agustus 2016

Di Natuna, Kilang Minyak Mini Berkapasitas 20 Ribu Barel Siap Dibangun

Untuk mengembangkan migas di Blok East Natuna, pemerintah akan membangun kilang minyak mini yang berkapasitas sekitar 20 ribu barel per hari.

Baca Selengkapnya

Insiden Natuna, Pemerintah Perlu Benahi Organisasi Maritim

28 Maret 2016

Insiden Natuna, Pemerintah Perlu Benahi Organisasi Maritim

Kapal yang menangkap KM Kway Fey 10078 tidak dikenal International Maritime Organization.

Baca Selengkapnya

Konflik Natuna, DPR Kritik Kunjungan Wapres Kalla ke Cina

23 Maret 2016

Konflik Natuna, DPR Kritik Kunjungan Wapres Kalla ke Cina

DPR menilai konflik Natuna mencederai kedaulatan wilayah Indonesia. Wakil Presiden seharusnya menunggu ada permintaan maaf Cina.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Medco Serahkan Saham Blok Nunukan ke Pertamina

29 Juli 2015

Ini Alasan Medco Serahkan Saham Blok Nunukan ke Pertamina

Medco awalnya memiliki saham 40 persen di Blok Natuna.

Baca Selengkapnya

Natuna Produksi Gas 1.000 MMSCFD Mulai 2023

10 Juni 2013

Natuna Produksi Gas 1.000 MMSCFD Mulai 2023

Blok East Natuna secara total memiliki cadangan gas sebanyak 212 triliun kaki kubik.

Baca Selengkapnya

Produksi Gas Blok Natuna Mayoritas untuk Indonesia

18 Mei 2013

Produksi Gas Blok Natuna Mayoritas untuk Indonesia

Belum bisa dipastikan kapan proses eksploitasi dan eksplorasi bisa dimulai

Baca Selengkapnya

Perusahaan Thailand Terpilih Garap East Natuna

21 Oktober 2012

Perusahaan Thailand Terpilih Garap East Natuna

Perusahaan minyak dan gas asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTT EP), dipastikan akan menjadi mitra Pertamina dalam menggarap Blok East Natuna.

Baca Selengkapnya

Pertamina Tolak Investor Baru untuk Blok Natuna  

16 Oktober 2012

Pertamina Tolak Investor Baru untuk Blok Natuna  

Pertamina sudah melakukan partner selection sejak akhir tahun lalu dan tahapannya sudah final.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bakal Kembangkan Blok Natuna D Alpha Bertahap

4 Agustus 2009

Pertamina Bakal Kembangkan Blok Natuna D Alpha Bertahap

Pengkajian itu dilakukan karena harga minyak mentah sebesar US$ 70 per barel sekarang ini dinilai masih marjinal.

Baca Selengkapnya