IHSG Merah di Sesi Pertama, Samuel Sekuritas: Saham Emiten Pertambangan Kempes

Kamis, 7 Oktober 2021 13:01 WIB

Nasabah tengah memantau pergerakan saham dari rumah tinggalnya saat melakukan WFH di Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,13 persen atau 67,54 poin ke level 6.046,75. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG bergerak naik turun di sesi pertama hari ini sebelum menutup sesi di level 6.415 atau 0,03 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang di level 6.417.

"Sebelumnya, tim riset Samuel Sekuritas menyebutkan dalam laporan hariannya bahwa IHSG berpotensi menguat hari ini, seiring dengan sentimen positif dari bursa global dan regional," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2021.

Samuel Sekuritas melihat saham-saham emiten pertambangan batu bara maupun infrastruktur pendukungnya kempes cukup dalam di sesi pertama perdagangan hari ini, seiring dengan jatuhnya harga batu bara di pasar global hingga lebih dari 10 persen di pasar global. Beberapa diantaranya bahkan jatuh ke titik ARB, diantaranya DOID yang turun 6,9 persen, ITMG yang turun 6,9 persen, dan INDY yang turun 6,9 persen.

Secara umum, sebanyak 228 saham menguat, 277 melemah, dan 161 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11 triliun. Di pasar reguler, tercatat beli bersih asing yang cukup besar yaitu Rp 1,04 triliun, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 820,6 miliar.

Saham Bank BRI (BBRI) kembali menjadi saham yang paling diminati investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 232,7 miliar, diikuti BMRI Rp 167,1 miliar, dan PGAS Rp 165,6 miliar.<!--more-->

Advertising
Advertising

Sementara itu, saham emiten otomotif Astra International (ASII) menjadi saham yang paling banyak dilepas asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell sebesar Rp 65,6 miliar, diikuti MDKA Rp 27,4 miliar dan BRIS Rp 20,9 miliar.

Kenaikan yang cukup mencolok ditunjukkan oleh saham emiten FMCG Unilever Indonesia (UNVR). Saham yang sebelumnya sempat jatuh ke titik terendahnya dalam 5 tahun di level Rp 3.890 per saham pada akhir bulan lalu ini berhasil meneruskan tren positifnya. Bahkan, saham emiten ini sempat menembus level Rp 5.000-an per saham, sebelum menutup sesi pertama di level Rp4.820 per saham atau naik 12,8 persen dari perdagangan sebelumnya.

Saham pengisi lima besar top gainer di sesi pertama ini antara lain PNSE yang naik 25 persen ke Rp 725 per saham, DGIK yang naik 20,7 persen ke Rp 93 per saham, INTD yang naik 19,7 persen ke Rp 176 per saham, GPRA yang naik 19,1 persen ke Rp 87 per saham, serta MASA yang naik 17,5 persen ke Rp 5.750 per saham.

Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini antara lain ABMM yang turun 6,9 persen ke Rp 1.400 per saham, INCF yang turun 6,9 persen ke Rp 322 per saham, INDY yang turun 6,9 persen ke Rp 2.010 per saham, MPPA yang turun 6,9 persen ke Rp 805 per saham, serta TIRA yang turun 6,9 persen ke Rp 402 per saham.

Baca Juga: Samuel Sekuritas Perkirakan IHSG Dekati Area Target 6.500-6.700

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

16 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

2 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

2 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

4 hari lalu

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

5 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

5 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya