Menlu Retno Minta Sri Lanka Buka Kembali Pintu untuk Sawit RI

Sabtu, 25 September 2021 19:03 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 2 September 2021. Rapat tersebut membahas pembahasan laporan keuangan Kemlu APBN tahun anggaran 2020, pembahasan rencana kerja anggaran Kemlu tahun anggaran 2022, program prioritas nasional dan prioritas Kemlu tahun 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkomunikasi dengan perwakilan Sri Lanka dalam pertemuan bilateral di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-76 di New York. Dalam pertemuan itu, Retno meminta Sri Lanka membuka kembali pintu untuk ekspor sawit Indonesia.

"Secara khusus, dengan Sri Lanka saya meminta atau mengharapkan agar Pemerintah Sri Lanka meninjau kembali atau menghapus kebijakan yang ​menghambat ekspor sawit Indonesia ke Sri Lanka," ujar Retno dalam keterangan persnya, Sabtu, 25 September 2021.

Retno Marsudi mengatakan telah sepakat untuk mengintensifkan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka guna menyelesaikan isu sawit tersebut.

Dalam dua hari terakhir, Retno menyebut telah melaksanakan 18 pertemuan bilateral dengan perwakilan negara maupun organisasi. Misalnya saja dengan Komisaris Tinggi UNHCR, Sekjen Liga Arab, CEO US ASEAN Business Council, Menlu Sri Lanka, serta Menlu Jepang.

Selain itu, Presiden Palau, Menlu Mozambik, Menteri Negara Luar Negeri Inggris, Menlu Pakistan, Menlu Serbia, Menlu Iran, Sekjen PBB, Perdana Menteri Belanda, Menlu Perancis, US Under Secretary for Political Affairs, Menlu Mauritania, Menlu Thailand, hingga Utusan Khusus AS untuk Afghanistan, Duta Besar Zalmay Khalidzad.

Advertising
Advertising

Retno mengatakan secara umum, isu yang selalu muncul di dalam pertemuan bilateral adalah salah satunya adalah kerja sama ekonomi untuk pemulihan ekonomi. Dalam kesempatan itu, ia membahas berbagai peningkatan kerja sama ekonomi dengan berbagai negara.

"Dorongan untuk segera menyelesaikan perjanjian perdagangan seperti Preferential Trade Agreement (PTA) saya sampaikan dengan Pakistan, Sri Lanka, Iran, dan Mozambique," tutur Retno.

Sebelumnya, Pemerintah Sri Lanka secara resmi melarang impor sawit dan aktivitas perluasan perkebunan komoditas minyak nabati tersebut. Otoritas setempat bahkan meminta para produsen untuk mulai mengganti tanaman sawit mereka dengan komoditas yang dinilai lebih ramah lingkungan.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dalam keterangan resmi yang dikutip Yahoo Finance pada Senin, 6 April 2021, menyebutkan bahwa kebijakan ini diterapkan untuk membebaskan negaranya dari perkebunan dan konsumsi sawit. Impor dan perluasan sawit di negara tersebut memang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

“Perusahaan dan entitas yang telah melakukan budi daya (kelapa sawit) diharuskan mengurangi luas tanam secara bertahap sebesar 10 persen dalam setiap proses. Perusahaan juga harus menggantinya dengan komoditas karet atau tanaman ramah lingkungan lainnya setiap tahun,” demikian instruksi Rajapaksa dalam keterangan resmi.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Baca Juga: Dapat Anggaran Rp 44 Triliun, Sri Mulyani Dicecar DPR soal Pajak sampai Sawit

Berita terkait

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

2 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

3 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

3 hari lalu

Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

Jokowi dan Lee Hsien Loong akan menelaah balik 10 tahun kerja sama yang sudah dilakukan sambil menyatakan komitmen kerja sama.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

3 hari lalu

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Menlu Singapura Bahas Rencana Lawatan PM Lee ke Indonesia

3 hari lalu

Jokowi dan Menlu Singapura Bahas Rencana Lawatan PM Lee ke Indonesia

Kunjungan PM Singapura Lee Hsien Loong untuk bertemu Presiden Jokowi diagendakan digelar pada Senin, 29 April 2024, di Istana Bogor.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya