Erick Thohir Akan Tutup BUMN Zombie, 1.000 Eks Pegawai Merpati Menanti Pesangon
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 24 September 2021 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir berencana membubarkan tujuh perusahaan pelat merah zombie, termasuk PT Merpati Nusantara Airlines. Perusahaan akan ditutup karena sudah lama tidak beroperasi.
"Sekarang yang perlu ditutup itu ada tujuh BUMN yang memang sudah lama tidak beroperasi, ini kasihan juga nasib para pegawainya terkatung-katung," ujar Erick dalam keterangannya, Jumat, 24 September 2021.
Merpati Air berhenti beroperasi sejak Februari 2014. Kementerian BUMN kemudian mengambil jalan untuk merestrukturisasi Merpati melalui melalui PT. Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dengan skema penyertaan modal pemerintah. PMN yang disetujui pada 2015 adalah senilai Rp 500 miliar.
Dana itu digunakan untuk penyelesaian masalah karyawan sebesar Rp 300 miliar. Sedangkan Rp 200 miliar lainnya untuk proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), administrasi, dan pra-operasi untuk terbitkan AOC atau izin terbang kembali.
Dalam kondisi tutup operasi, perusahaan masih memiliki tanggungan utang pembayaran gaji kepada karyawan dan pesangon. Pada awal September lalu, perusahaan ditengarai menunggak cicilan uang pesangon milik 1.233 pegawai sejumlah Rp 318,17 miliar.
Perusahaan juga memiliki tanggungan nilai hak manfaat pensiun berupa solvabilitas milik 1.744 pensiunan sebesar Rp 94,88 miliar. Juru bicara Eks Paguyuban Pegawai Eks Merpati (PPEM) Ery Wardhana mengatakan para mantan pegawai telah melakukan berbagai macam cara untuk menagih hak mereka kepada perusahaan dan Kementerian BUMN.
<!--more-->
Pada Juni lalu, para eks pegawai mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis. Paguyuban juga mengadakan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat serta Kantor Sekretariat Presiden.
"Kami menempuh segala upaya sejak 2016. Namun untuk audiensi dengan Menteri BUMN belum mendapatkan kesempatan. Ke Presiden juga belum bisa,” ujar Erry dalam keterangannya awal September lalu.
Erick Thohir sebelumnya menyatakan pembubaran tujuh perusahaan pelat merah yang sudah lama tidak beroperasi juga mempertimbangkan nasib para pegawai perusahaan tersebut selama ini.
Ia lalu menyebutkan beberapa nama perusahaan yang masuk dalam daftar tujuh BUMN yang akan ditutup seperti PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero). "Ini hal-hal yang saya rasa kita harus pastikan keputusan ini ada," tutur Erick Thohir.
Baca: Deretan Masalah 7 BUMN yang Akan Dibubarkan Erick Thohir