Sri Mulyani Sebut Lima Tipe Pengutang BLBI, Koperatif sampai Tak Mau Mengaku

Selasa, 21 September 2021 15:50 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengunggah ucapan HUT ke-76 Indonesia di akun Instagram-nya @smindrawati. Ia menyandingkan perjuangan bangsa pada masa dahulu dan sekarang, Selasa, 17 Agustus 2021. (sumber: Instagram)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan lima tipe debitur dan obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) saat dikirimi surat panggilan penyelesaian utang. Salah satunya, kata dia, ada pengutang yang hadir memenuhi panggilan Satgas.

"Namun, mereka mengatakan tak punya utang sama negara," kata anggota dewan pengarah Satgas BLBI ini, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 21 September 2021.

Sebelumnya, Satgas BLBI sudah memanggil sejumlah pengutang dalam beberapa hari terakhir. Panggilan diumumkan langsung di koran-koran nasional.

Sri Mulyani lalu menjelaskan kembali bahwa obligor dalam bank yang dapat dana BLBI usai terjadi krisis finansial 1997. Sementara, debitur adalah orang yang mendapatkan kredit dari bank penerima dana BLBI tersebut.

Sampai hari ini, kata Sri Mulyani, sudah ada 24 debitur maupun obligor BLBI yang dipanggil Satgas. Ada yang masih berada di tanah air, tapi sebagian sudah bermukim di luar negeri.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani melanjutkan tipe kedua yaitu pengutang BLBI yang hadir dan mengakui punya utang ke negara. Bahkan, mereka menyusun rencana penyelesaian utang tersebut. "Ini yang paling koperatif," kata dia.

Tipe ketiga yaitu pengutang yang hadir, baik itu langsung dirinya atau perwakilan. Mereka menyampaikan rencana penyelesaian utang. Tapi, rencana itu tidak realistis dan ditolak Satgas.

<!--more-->

Tipe keempat yaitu pengutang yang tidak hadir, tapi memberikan surat bahwa mereka berjanji akan menyelesaikan kewajiban utang ini. Lalu tipe kelima yaitu pengutang yang sama sekali tidak hadir sama sekali dan tidak menyampaikan rencana penyelesaian utang kepada Satgas.

Walau responsnya beragam, Sri Mulyani menyebut Satgas akan terus melakukan tindakan sesuai landasan hukum yang ada. "Untuk mengembalikan hak negara," kata dia.

Total dana tagihan BLBI ini mencapai Rp 110 triliun. Karena ini merupakan saat krisis finansial lebih dari 20 tahun yang lalu, maka Sri Mulyani membenarkan bisa terjadi perubahan nilai.

Dari informasi yang Ia terima dari Kejaksaan Agung, Sri Mulyani menyebut pengadilan biasanya akan menggunakan suku bunga tertentu untuk penyelesaian kewajiban utang ini. "Jadi nanti kami akan menggunakan praktik itu," kata dia.

BACA: Sita Harta Obligor BLBI Ongko, Sri Mulyani: Sudah Masuk Kas Negara Kemarin Sore

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya