Survei Bank Indonesia Prediksi Penjualan Eceran Agustus 2021 Membaik

Jumat, 10 September 2021 03:34 WIB

Gedung Bank Indonesia (BI) di Jalan Mohammad Husni Thamrin No. 2, Jakarta, Kamis 4 Maret 2021. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menyatakan kinerja penjualan eceran pada Agustus 2021 diprediksi masih mengalami kontraksi 0,1 persen (year on year). Meski demikian, kinerja secara tahunan ini sudah membaik dari Juli 2021 yang terkontraksi 2,9 persen yoy.

"Hal ini ditopang oleh perbaikan kinerja di hampir semua kelompok, terutama kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, makanan, minuman dan tembakau yang tercatat positif," kata BI dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 9 September 2021.

Selain itu, kinerja penjualan eceran Agustus 2021 juga diperkirakan sebesar 196,5 atau tumbuh 4,3 persen (month to month). Perbaikan kinerja bulanan ini ditopang oleh hampir semua kelompok.

Mulai dari kelompok suku cadang dan aksesoris, perlengkapan rumah tangga lainnya, dan bahan bakar kendaraan bermotor. Responden pun menyampaikan prakiraan peningkatan tersebut sejalan dengan mobilitas yang mulai membaik. "Seiring dengan relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat dan permintaan domestik yang meningkat," tulis bank sentral.

Meski demikian, perbaikan kinerja bulanan sebenarnya sudah terlihat sejak dua bulan terakhir. Pada Juni 2021, penjualan eceran mengalami kontraksi hingga minus 12,8 persen (mtm).

Advertising
Advertising

Lalu pada Juli 2021, kontraksinya berkurang menjadi minus 5 persen (mtm). Sumber penopangnya tak jauh beda, yaitu makanan-minuman, dan tembakau. Saat itu, responden pun menyampaikan permintaan masih cukup baik karena penjualan online ikut meningkat.

Sementara dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Oktober 2021 dan Januari 2022 bakal meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada Oktober 2021 sebesar 123, lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Sementara itu, IEH Januari 2022 sebesar 134,2, lebih tinggi dari IEH pada bulan sebelumnya sebesar 129,3. "Responden menyatakan hal tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan baku," tulis Bank Indonesia.

Baca juga: BI Sebut Dana dari IMF Rp 90 T Bukan Utang, Ini Penjelasannya

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

6 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Dampak Negatif Parkir Liar, Menghambat Usaha Kecil hingga Sebabkan Kemacetan

9 jam lalu

Dampak Negatif Parkir Liar, Menghambat Usaha Kecil hingga Sebabkan Kemacetan

Pemprov DKI akan tertibkan parkir liar. Benarkah parkir liar menghambat usaha kecil?

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

4 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

4 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

4 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya