Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Diminta Prioritaskan Sektor Pertanian

Kamis, 9 September 2021 05:36 WIB

Untuk membantu petani menghadapi situasi gagal panen, Kementan memiliki program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat diminta memprioritaskan sektor pertanian dalam pemulihan ekonomi. Himpunan Petani dan Peternak Milenial Indonesia (HPPMI) mengapresiasi DPRD dan Pemkab Bogor yang mengalokasikan anggaran senilai Rp520 miliar untuk sektor pemulihan ekonomi di tahun 2022.

Dari jumlah tersebut, sebesar Rp392 miliar digunakan untuk program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) untuk meningkatkan kualitas infrastruktur desa.

"Potensi Perdesaan adalah pertanian karena itu anggaran Samisade mestinya untuk menggerakkan sektor ekonomi bidang pertanian," kata Aldi, Ketua Umum HPPMI, Aldi Supriyadi di Cibinong, Bogor, Rabu 8 September 2021.

Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan masih tumbuh positif di tengah hantaman pandemi. Pada akhir 2020, kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik Bruto Kabupaten Bogor sebesar Rp12,73 triliun atau 5,39 persen dari total PDRB tahun 2020 sebesar Rp236,15 triliun. Kontribusi tersebut masih tumbuh positif dibanding 2019 sebesar Rp12,47 triliun atau 5,26 persen dari total PDRB.

"Harapan kami agar anggaran pemulihan ekonomi digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian, asuransi produk pertanian, dan juga penanganan pasca panen komoditas pertanian," ungkap dia.

Namun, menurutnya pertumbuhan positif sektor pertanian masih belum memberikan dampak positif terhadap pendapatan petani. Biaya produksi yang mahal serta harga berbagai komoditas yang fluktuatif menjadikan petani seringkali mengalami kerugian.

"Karena itu pemerintah dari pusat hingga daerah harus intervensi kebijakan dan anggaran yang memprioritaskan pemulihan ekonomi sektor pertanian," ujarnya.

<!--more-->

Aldi juga menyoroti tentang regenerasi petani. Menurut dia dari sektor pertanian hanya menyerap 3,91 persen dari jumlah angkatan kerja yang memiliki pekerjaan.

"Yang memilih sektor pertanian jumlahnya sangat sedikit sekali yaitu hanya 3,91 persen atau sebanyak 91.672 orang. Artinya bisnis pertanian kita belum menarik minat kaum Milenial," beber Aldi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah angkatan kerja pada 2020 sebesar 2.342.939 angkatan kerja yang memiliki pekerjaan. Dari jumlah itu sebanyak 1.073.315 orang atau 45,81 persen bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai. Sementara yang memilih wirausaha sebanyak 592.089 orang atau 25.27 persen dari total angkatan kerja yang terserap. Adapun yang memilih sektor pertanian jumlahnya sangat sedikit yakni hanya 3,91 persen atau sebanyak 91.672 orang.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani salah satunya dengan gerakan beli beras petani lokal. Ia bahkan telah meminta seluruh ASN membeli beras Carita Makmur sebesar 5kg per bulan yang merupakan beras dari petani di Kecamatan Sukamkamur. Ia menargetkan beli beras petani sebanyak 580 ton.

"Tahun 2020 ASN membeli sebanyak 847,5 ton dengan harga yang membuat petani tersenyum," kata Ade Yasin.

Program di sektor pertanian lainnya adalah menerbitkan Kartu Asurasnsi Usaha Tani Padi (AUTP). Program tersebut sudah berjalan dan pada 2020 realisasi 2.020 hektar sawah petani telah diasuransi.

Advertising
Advertising

BACA: Erick Thohir Minta Perbankan Dukung Pembiayaan Pelaku UMKM Pertanian

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

11 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

6 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

12 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

14 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

14 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya