Alasan Menteri Bahlil Bangun Pabrik Baterai Sel Duluan Ketimbang Smelter

Rabu, 8 September 2021 14:01 WIB

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 8 Juni 2021. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan pabrik baterai sel (cell battery) untuk kendaraan listrik dari konsorsium LG di Bekasi, Jawa Barat, akan dimulai 15 September 2021. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pembangunan ini adalah salah satu strategi untuk meningkatkan nilai tambah nikel yang jadi salah satu bahan baku.

"Jadi kami mau mulainya bukan dari hulu, tapi dari hilir," kata Bahlil dalam webinar di Jakarta, Rabu, 8 September 2021.

Sehingga, kata Bahlil, pemerintah mendorong pembangunan pabrik baterai sel terlebih dahulu, bukan smelter (pabrik pengolahan) nikel. "Karena kalau dari smelternya, tidak menutup kemungkinan, barang setengah jadi kita kirim," kata dia.

Awalnya, pemerintah melarang ekspor bijih nikel per 1 Januari 2020. Ini bagian dari rencana pemerintah membangun industri baterai kendaraan listrik di tanah air. Sehingga, produsen nikel kini mengirim produksi nikel mereka ke smelter.

Di sisi lain, proyek bateri kendaraan listrik pun dimulai setelah adanya MoU antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan konsorsium LG pada Desember 2020. Konsorsium ini terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LG International, POSCO, dan Huayou Holding.

Advertising
Advertising

Mereka akan bermitra dengan IBC yang beranggotakan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara. Lalu, IBC juga bermitra dengan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China.

Total nilai investasi dari proyek ini yaitu US$ 9,8 miliar. Pabrik pun akan dibangun di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.<!--more-->

Tapi untuk tahap pertama, proyek justru akan dimulai terlebih dahulu dengan membangun pabrik baterai sel di Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat. Ini adalah salah satu komponen dari bateri untuk kendaraan listrik. Tanya hanya LG, proyek di Bekasi ini juga akan melibatkan Hyundai Motor Company, KIA Corporation, dan Hyundai Mobis.

Pabrik baterai sel akan dibangun dengan kapasitas 10 Gigawaat Hour (GWH). Rencananya, hasil produksi akan digunakan oleh kendaraan listrik dari Hyundai. Adapun dana investasi yang dikeluarkan untuk tahap awal ini yaitu sebesar US$ 1,2 miliar.

Barulah nantinya, pabrik bateri sel di Bekasi ini akan mendapat pasokan katoda dan precursor dari pabrik yang dibangun di Batang. Lalu, mereka juga akan didukung dengan kehadiran smelter nikel.

Bahlil pun menganggap skema ini mengadopsi pikiran ekonom Faisal Basri, yaitu agar meningkatkan nilai tambah sumber daya semaksimalkan pun Indonesia."Ini adalah strategi dan ini pasti berkelanjutan agar sumber daya alam kita, tidak kita kirim hanya berbentuk mentah," kata dia.

Baca Juga: Menteri Investasi: Pabrik Baterai LG Siap Groundbreaking 15 September 2021

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

1 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Bahlil Siapkan Lahan untuk Investasi Sukanto Tanoto di IKN

1 jam lalu

Bahlil Siapkan Lahan untuk Investasi Sukanto Tanoto di IKN

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengklaim siapkan lahan untuk investasi pengusaha Indonesia Sukanto Tanoto di IKN.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

1 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Usulkan Pembagian IUP ke Ormas Keagamaan, Bahlil: Nanti Dicarikan Partner

2 jam lalu

Usulkan Pembagian IUP ke Ormas Keagamaan, Bahlil: Nanti Dicarikan Partner

Menurut Bahlil, pembagian IUP untuk ormas keamaaan bukan masalah selagi dilakukan sesuai dengan baik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

10 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

3 hari lalu

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel

Baca Selengkapnya

Struktur dan Tugas Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke yang Dipimpin Bahlil

4 hari lalu

Struktur dan Tugas Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke yang Dipimpin Bahlil

Jokowi menunjuk Bahlil menjadi Ketua Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke. Berikut struktur satgas beserta tugasnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

4 hari lalu

Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

Pembentukan Satgas Gula dan Bioetanol tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024. Bahlil jadi Ketua Satgas

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

4 hari lalu

Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

Kuasa hukum Direktur PT Refined Bangka Tin memberi penjelasan soal smelter timah PT RBT yang disita oleh Kejagung.

Baca Selengkapnya

Sorot Balik PPP Tidak Lolos Parlemen, Saran dari PDIP hingga Peluang Koalisi Pemerintahan Mendatang

6 hari lalu

Sorot Balik PPP Tidak Lolos Parlemen, Saran dari PDIP hingga Peluang Koalisi Pemerintahan Mendatang

Partai Persatuan Pembangunan atau PPP gagal memenuhi ambang batas parlemen sebesar empat persen dalam Pemilu Legislatif

Baca Selengkapnya