Kemenhub Akan Perketat Bandara dan Pelabuhan untuk Cegah Varian Mu Masuk RI
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 7 September 2021 12:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi varian baru Covid-19, varian Mu atau B.1.621, masuk ke Indonesia. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta adanya koordinasi dengan berbagai pihak, seperti dengan Kementerian Luar Negeri, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19, hingga Direktorat Jenderal Imigrasi.
“Kami segera menggelar pertemuan untuk menentukan langkah-langkah pengendalian yang diperlukan,” ujar Budi Karya pada Selasa, 7 September 2021.
Menhub menjelaskan, untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Indonesia, pemerintah perlu melakukan pengendalian dari sisi transportasi. Pengendalian khususnya dilakukan di simpul transportasi yang melayani rute-rute internasional, seperti bandara maupun pelabuhan.
Kemenhub juga akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan. Selanjutnya, pemerintah akan meminta pendapat para ahli epidemiologi untuk mengambil kebijakan dan mencari informasi tentang pengalaman di negara lain.
Di sisi lain, Kemenhub meminta operator sarana dan prasarana transportasi agar tetap tertib menjalankan protokol kesehatan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya varian baru virus corona.
WHO sebelumnya menyatakan sedang memantau varian baru Covid-19 bernama Mu. Mu telah diklasifikasikan sebagai variant of interest. Varian baru Covid-19 tersebut memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin.
<!--more-->
Ada kekhawatiran yang meluas atas munculnya mutasi virus baru karena tingkat infeksi kembali meningkat secara global dengan varian Delta yang sangat menular. Meningkatnya infeksi terjadi pada orang yang tidak memperoleh vaksin dan di wilayah yang telah dilonggarkan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa juga telah mewaspadai potensi gelombang pandemi Covid-19 ketiga akibat munculnya varian Mu. Mutasi virus ini disebut-sebut telah menyebar di 39 negara.
“Kita perlu pengendalian virus Covid-19 dengan vaksiansi, social distancing, dan bagaimana mencegah gelombang ketiga ini muncul,” ujar Suharso, 2 September lalu.
Mengacu informasi WHO, virus Mu pertama kali diidentifiksi di Kolombia pada Januari 2021. Mutasi virus tersebut menimbulkan munculnya penyebaran yang sporadis di beberapa negara, seperti di Hong Kong, Amerika Serikat, Eropa, hingga Inggris.
Suharso mengatakan potensi gelombang ketiga akibat merebaknya virus varian Mu bisa ditangkal dengan percepatan vaksinasi. Vaksinasi, tutur dia, merupakan game changer yang lebih permanen untuk menekan risiko penularan Covid-19 yang lebih luas.
Baca: Satgas BLBI Tunggu Kedatangan Kaharudin Ongko di Kantor Kementerian Keuangan