Polemik Ekspor Terumbu Karang, Sekjen KKP: Dua Kementerian Tarik-menarik

Senin, 6 September 2021 17:06 WIB

Ikan berenang di taman terumbu karang di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. Hutasoit berharap untuk menggunakan Hari Laut Sedunia pada hari Selasa (8 Juni) untuk meminta lebih banyak dukungan untuk regenerasi terumbu karang. REUTERS/Nyimas Laula

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Antam Novambar merespons polemik yang muncul terkait izin ekspor terumbu karang. Sebab, masalah terumbu karang ini tidak hanya diawasi oleh KKP saja, tapi juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Jadi kami ga bisa kontrol. Dua itu saling tarik-menarik atau tidak tahu menahu. Kalau merugikan gak mau tahu, tapi kalau ada yang menguntungkan, selalu tarik menarik," kata Antam dalam rapat bersama Komisi Kelautan DPR di Jakarta, Senin, 6 September 2021.

Antam tidak merinci tarik menarik yang terjadi di antara KKP dan KLHK. Akan tetapi, kata dia, pihaknya tetap intens mengatasi masalah ekspor terumbu karang ini.

Menurut dia, izin ekspor yang pernah diterbitkan KKP memang memiliki konsekuensi, baik ke terumbu karang maupun asosiasi yang memanfaatkan izin. "Kita tahu terumbu karang ini tidak 1-3 tahun terbentuk. Dipotel (diambil) sedikit, itu kerugiannya sangat lama untuk pulih kembali," kata dia.

Antam menyebut masalah izin ekspor terumbu karang ini sudah dibahas di KKP. "Ini sudah dibicarakan dengan Pak Menteri, mungkin nanti kami sampaikan kemajuannya," kata dia.

Advertising
Advertising

Penjelasan ini disampaikan oleh Antam menjawab pertanyaan dari anggota Komisi Kelautan DPR dari fraksi Golkar, Alien Mus. Ia mengingatkan bahwa DPR kini sedang merevisi UU Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

<!--more-->

Dengan revisi ini, kata Alien, maka kemungkinan harus ada perubahan pengaturan di KKP terkait ekspor karang. Termasuk, kata dia, soal ketidakjelasan dua aturan di KKP dan KLHK. "Belum ada kejelasan dan terus terjadi," kata dia.

Tak hanya di DPR, masalah izin ekspor terumbu karang ini juga terus jadi perhatian mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dulunya, ekspor terumbu karang, khususnya karang hias, memang sempat berhenti di era Susi.

Dilansir dari Bisnis, pada era Menteri Edhy Prabowo, pemerintah lalu membuka kembali keran ekspor untuk komoditas karang hias. Hingga pada akhir Desember 2020, Ia meminta Sakti Wahyu Trenggono yang menggantikan Edhy Prabowo untuk melarang ekspor terumbu karang.

Susi meminta Trenggono melarang Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan-Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menerbitkan health certificate untuk komoditas itu.

"Mohon koral/terumbu karang dilarang ekspor. BKIPM dibawah otoritas Bapak sbg MenKP. Jangan boleh terbitkan lagi Health Certificate. Kembalikan seperti sebelum akhir tahun 2019," cuit Susi di akun Twitter @susipudjiastuti, Rabu, 30 Desember 2020.

Baca: Rencana Merger Indihome dengan ICON+ Akan Timbulkan Monopoli? Ini Respons Telkom

Berita terkait

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

9 jam lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

1 hari lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

7 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya