Terkini Bisnis: Prabowo-Jokowi Soal Ibu Kota, Kadin Tak Sediakan Vaksin Booster
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Rabu, 25 Agustus 2021 12:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu pagi, 25 Agustus 2021, dimulai dari Prabowo mendorong Jokowi teruskan pembangunan ibu kota hingga Kadin tidak sediakan vaksin gotong royong dosis ketiga.
Adapula berita tentang Erick Thohir menanggapi dugaan korupsi di Perindo dan Moeldoko menjelaskan penyebab rendahnya minat masyarakat memakai mobil listrik.
Berikut empat berita terkini bisnis sepanjang pagi ini:
1. Prabowo ke Jokowi: Harus Ada Keberanian Pindahkan Ibu Kota
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sangat mendorong Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk terus meneruskan pembangunan ibu kota negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur. Hal itu disampaikan saat mendampingi Jokowi ketika meninjau sodetan akses jalan menuju IKN di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Km 14.
"Saya menyampaikan kepada Presiden, ini strategis. Kita harus ada keberanian untuk memindahkan ibu kota, memisahkan pusat pemerintahan dari pusat keuangan, perdagangan, industri," ujar Prabowo, Selasa, 24 Agustus 2021.
Prabowo juga menyatakan saat ini langkah persiapan yang dilakukan pemerintah untuk memindahkan ibu kota juga sudah sangat matang. "Saya kira ini saya sangat mendukung, saya menyarankan kepada Presiden bahwa kita harus diteruskan Pak, begitu saran saya."
Sebelumnya Jokowi menyatakan program pembangunan IKN yang baru tetap dilanjutkan. "Agenda ibu kota baru ini tetap dalam rencana," tuturnya.
Selain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Jokowi juga didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono serta Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Sembari meninjau sodetan jalan dan memperhatikan peta, Jokowi juga tampak berdiskusi dengan sejumlah anggota rombongan. "Kita melihat ini melihat lebih detail lagi, karena untuk membangun ibu kota baru yang paling penting adalah infrastruktur menuju ke sana dulu untuk nanti membawa logistik," ucapnya.
Baca berita selengkapnya di sini
<!--more-->
2. Tanggapi Soal Dugaan Korupsi di Perindo, Erick Thohir: Saya Tak Menoleransi
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan dugaan kasus tindak pidana korupsi di Perusahaan Umum Perikanan Indonesia atau Perindo harus diusut secara tuntas. Dia mengatakan tidak akan memberikan toleransi bagi karyawan perusahaan pelat merah yang melakukan praktik lancung.
“Kalau ada karyawan BUMN yang mengetahui indikasi korupsi, lapor saya. Saya tegas, tidak menoleransi dan tidak kompromi terhadap praktek korupsi di lingkungan BUMN,” ujar Erick pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Sebelumnya Kejaksaan Agung mendalami kasus dugaan Perindo dan memeriksa Vice President Perdagangan, Penangkapan, dan Pengelolaan berinisial WP. Kasus ini diduga terjadi di lingkup pengelolaan keuangan dan dana usaha pada periode 2016-2019.
Kasus dugaan korupsi diperkirakan terjadi saat Perum Perindo menerbitkan medium term notes (MTN) atau utang jangka menengah untuk mendapatkan dana dari jualan prospek penangkapan ikan. Saat itu dana terkumpul mencapai Rp 200 miliar.
Namun, sebagian besar dana yang dipakai untuk modal kerja perdagangan tersebut menimbulkan permasalahan kontrol transaksi. Transaksi terus berjalan, meskipun mitra Perum Perindo yang terlibat terindikasi kredit macet.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Moeldoko Jelaskan Penyebab Rendahnya Minat Masyarakat Pakai Mobil Listrik
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pemerintah tetap berkomitmen untuk mengembangkan industri mobil listrik termasuk berbagai infrastrukturnya, meskipun tantangan yang dihadapi tidak akan mudah.
"Perubahan yang cukup radikal ini memang tidak mudah. Namun yang paling penting, kita melihat sudah ada komitmen dari pemerintah terhadap mobil listrik," kata Moeldoko dalam keterangan tertulis KSP diterima di Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2021.
Moeldoko menyatakan hal tersebut saat mengunjungi Pabrik Wuling Motors di Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) di Cikarang, Jawa Barat, kemarin.
Menurutnya, Indonesia semakin dekat dengan pengembangan industri mobil listrik. Saat ini infrastruktur untuk kegiatan produksi mobil listrik dalam negeri terus dikembangkan.
Selain itu, sejumlah industri otomotif dunia dari Jepang dan Cina juga telah menunjukkan keseriusan untuk berinvestasi industri mobil listrik di Indonesia.
Namun, kata Mantan Panglima TNI ini, tantangan yang dihadapi industri mobil listrik di Indonesia tidak akan mudah. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), realisasi total penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang semester pertama 2021 mencapai 1.900 unit. Angka tersebut tidak berbeda jauh dibandingkan penjualan pada periode yang sama di 2020 yang sebesar 1.234 unit. Padahal pasar Indonesia cukup besar, jika dilihat dari penjualan mobil konvensional.
<!--more-->
4. Kadin Pastikan Tidak Sediakan Vaksin Gotong Royong Dosis Ketiga
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani memastikan Kadin tidak menyediakan vaksin Covid-19 ketiga atau vaksin booster untuk program vaksin gotong royong. Vaksin booster belakangan ramai dibicarakan setelah sejumlah pihak mengaku akan menerima suntikan vaksin kembali.
"Tidak ada," ujar Shinta saat dihubungi pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Shinta mengatakan kalau pun ada vaksin dosis ketiga, layanan itu bukan berasal atau diinisiasi oleh Kadin. Adapun saat ini Kadin mengkoordinasikan penyelenggaraan vaksin gotong royong.
Sebelumnya beredar sebuah pamflet yang menunjukkan daftar harga paket vaksin gotong royong oleh penyedia layanan pengecekan kesehatan. Dalam pamflet itu penyedia jasa menawarkan vaksinasi ketiga atau booster.
Vaksin dosis ketiga tersedia dalam dua kategori dengan harga berbeda. Vaksin walk ini dilego Rp 500 ribu, sedangkan homecare Rp 700 ribu.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya juga mempertimbangkan untuk disuntik dosis ketiga pada akhir tahun.
Baca berita selengkapnya di sini.