Blak-blakan Beberkan Prospek Saham Bukalapak, Begini Penjelasan Sandiaga
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 24 Agustus 2021 05:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sandiaga Uno menilai saham PT Bukalapak.com (BUKA) cocok untuk investasi jangka panjang. Penilaian itu didasarkan pada gaya investasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah lama berkiprah di dunia bisnis tersebut.
Sandiaga mengaku bahwa dirinya adalah investor yang memiliki pemahaman fundamental investing atau value investing. Oleh karena itu, ketika ia menganalisis sebuah perusahaan, butuh waktu dan data yang banyak.
"Jika kamu berinvestasi untuk jangka pendek, jangan pernah tanya soal tren. Karena kalian trade berdasarkan isu teknikal," kata Sandiaga dalam webinar bertajuk Pertumbuhan Ekonomi Kreatif & Peluang Berinvestasi seperti dikutip Senin, 23 Agustus 2021.
Sandiaga menjelaskan dirinya adalah seorang investor yang memiliki pemahaman fundamental investing atau value investing. Dimana saat menganalisa sebuah perusahaan, dia memerlukan waktu dan data yang banyak.
Sebaliknya, menurut dia, jika seorang investor memilih saham Bukalapak untuk tujuan jangka panjang adalah langkah yang benar. "Sebagai long term pasti benar, tapi kalian masuk di harga berapa dan jual di harga berapa, itu yang saya tidak bisa komen," ucapnya.
Lebih jauh, ia menilai pilihan Bukalapak melakukan listing di Bursa Efek Indonesia merupakan hal yang sangat tepat. Apalagi Indonesia merupakan negara yang sangat berkembang dan Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar nomor empat di dunia.
<!--more-->
Jika dilihat segi sektor yakni teknologi dan manajemen, Sandiaga mengatakan Bukalapak merupakan pilihan yang baik. Meski begitu, karena BUKA baru pertama kali membuka diri ke publik, perseroan harus dapat membuktikan kinerjanya.
Mengenai volatilitas harga saham BUKA, Sandiaga menilai dari sudut pandang kebutuhan dan permintaan selama masih dalam kategori pergerakan normal di pasar ketika sedang melemah ini merupakan kesempatan untuk membeli.
Sandiaga juga berharap perusahaan teknologi lainnya dengan status unicorn dapat segera melantai di Bursa Efek Indonesia untuk menyusul Bukalapak. Dengan masuknya perusahaan teknologi, dapat mendorong masuknya investor asing masuk ke pasar Indonesia.
Pada perdagangan Senin, 23 Agustus 2021, saham dengan kode BUKA tersebut terpantau menguat 4,62 persen atau 40 poin ke level Rp 905 per saham pada akhir sesi I pukul 11.30 WIB.
Saham BUKA kembali menguat di atas level harga IPO-nya di Rp 850 per saham, setelah pekan lalu didera aksi juga yang membuat harga sempat menyentuh level Rp775 per saham. Adapun pekan lalu, saham Bukalapak juga mencatat net buy hingga Rp702,82 miliar.
Total volume transaksi saham BUKA hingga akhir sesi I mencapai 314,44 juta saham dengan nilai sebesar Rp 281,76 miliar dan frekuensi 16.782 kali. Kapitalisasi saham Bukalapak tercatat mencapai Rp 93,27 triliun.
BISNIS
Baca: Jokowi Turunkan Status PPKM Level 4 di Jawa-Bali jadi Level 3, Ini Sebabnya