Petani Tembakau Minta Kenaikan Tarif Cukai Rokok Berimbas Besar untuk Mereka

Reporter

Tempo.co

Jumat, 20 Agustus 2021 21:53 WIB

Iwan, 27 tahun, tengah melipat daun tembakau saat panen di kawasan dataran tinggi Kiarapayung, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, 27 Februari 2021. Petani tembakau sendiri mengecam kenaikan tarif cukai rokok 12,5 persen yang berimbas pada daya serap tembakau di pasar setelah pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau rata-rata tertimbang sebesar 12,5% pada 1 Februari 2021. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Petani tembakau meminta imbas kenaikan tarif cukai rokok benar-benar bisa memberikan kesejahteraan mereka. Mereka mengaku mendukung kenaikan tarif cukai rokok sepanjang sebagian dikembalikan kepada para petani.

“Kami minta porsi pembagiannya diberikan lebih banyak agar petani bisa menikmati dan berdiversifikasi tanaman lain biar menguntungkan,” kata Istanto, petani multikultur di Magelang, Jawa Tengah dalam webinar yang diadakan Center of Human and Economic Development (CHED) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Menurut Istanto, sudah delapan tahun terakhir, harga tembakau dari petani belum bisa memberikan keuntungan. “Kalau pedagang sih tidak pernah rugi, tapi berbeda kalau petani sudah sewindu ini masih belum menguntungkan, makanya kami melakukan diversifikasi dengan bertanam ubi, kentang, dan tanaman holtikultura,” katanya.

Istanto yang kini juga bertanam ubi jalar menuturkan, selama ini, hasil dari pertanian multikultur cukup menjanjikan. Kebuntungan memanen tembakau ditutupi dengan hasil panen ubi, seperti yang dirasakannya.

Tapi, menurut dia, hal itu tak selalu bagus kala tiba-tiba berdatangan barang impor bersamaan dengan masa panen petani. Misalnya, saat petani bawang sedang berharap rezeki dari panen mereka, tak berdaya ketika di pasar berlimpah bawang impor dengan harga jauh lebih murah, sekalipun rasanya jauh di bawah bawang lokal.

Advertising
Advertising

Karena itu, Istanto meminta, sebagian dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) itu juga digunakan sebagai perlindungan kepada petani. “Ketika petani mengalami gagal panen, bisa diberikan asuransi atau pengganti untuk peningkatan kesejahteraan petani, misalnya menghadapi serangan hama yang luar biasa. Ada petani padi yang diserang tikus kalau enggak ya burung,” tuturnya.

Berita terkait

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

15 jam lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

9 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

9 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

9 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

13 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

14 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

14 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

15 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

19 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

20 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya