Survei ISI: Diskon PPnBM Mobil Bisa Datangkan Pendapatan Pemerintah Rp 5,17 T

Kamis, 19 Agustus 2021 14:27 WIB

Aktifitas pengiriman mobil melalui laut di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, 15 September 2015. Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per Agustus 2015, penjualan mobil nasional secara keseluruhan pada periode Januari-Agustus 2015 mencapai 671.641 unit. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Strategic Initiatives atau ISI mengeluarkan sigi terbaru tentang analisis dampak insentif pajak penjualan barang mewah atau PPnBM kendaraan bermotor terhadap perekonomian. Berdasarkan hasil survei tersebut, diskon PPnBM dapat berpotensi mendatangkan pendapatan bagi pemerintah sebesar Rp 5,17 triliun.

“Potensi pendapatan yang masih dipungut akibat penjualan mobil sebesar Rp 5,17 triliun berasal dari PPN (pajak pertambahan nilai), PKB (pajak kendaraan bermotor), dan BNKB (bea balik nama kendaraan bermotor),” tutur peneliti ISI, Luky Djani, dalam webinar, Kamis, 19 Agustus 2021.

Survei dilakukan menggunakan metode model input output yang menganalisis antara dampak suatu sektor dan keterkaitan antar-sektor dalam perekonomian. Survei melihat tren pergerakan penjualan otomotif saat PPnBM berlaku.

Adapun pemerintah memberlakukan insentif PPnBM 100 persen untuk pembelian mobil baru 1.500 cc hingga 2.500 cc sejak Maret hingga 31 Agustus. PPnBM nol persen semula hanya ditetapkan hingga Mei, namun diperpanjang. Setelah diskon 100 persen berakhir, pemerintah menerapkan diskon PPnBM menjadi 25 persen.

Selain melihat dampak pendapatan bagi pemerintah, sigi itu juga menemukan bahwa program diskon PPnBM memiliki peluang menciptakan output hingga Rp 39 triliun. Output ini terdiri atas output industri pengolahan sebesar Rp 29 triliun; industri pertanian, kehutanan, dan perikanan Rp 3,69 triliun; pertambangan dan penggalian Rp 1,7 triliun; dan perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor Rp 1,7 triliun.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, kebijakan berpotensi membuka kesempatan kerja bagi 183 ribu orang dan menaikkan penerimaan rumah tangga hingga Rp 6,6 triliun. Kendati begitu, diskon PPnBM juga mempunyai risiko terhadap adanya penerimaan yang hilang atau potential loss. Potensi kerugian yang akan muncul akibat kebijakan ini tercatat mencapai Rp 2,3 triliun.

Dari hasil survei itu, ISI merekomendasikan pemerintah memperpanjang program PPnBM untuk membantu menjaga pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor industri otomotif. Namun di saat yang sama, lembaga juga meminta pemerintah berkomitmen terhadap pengurangan emisi karbon.

Baca: Faisal Basri: Utang Pemerintah Naik Lebih dari 3 Kali Lipat dari Akhir Pemerintahan SBY-JK

Berita terkait

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

7 menit lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

13 jam lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

23 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

2 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

2 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

3 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

3 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

4 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya