Warga Boleh Dine-In di Mal Saat PPKM, Luhut: 1 Meja Maksimal 2 Orang

Senin, 16 Agustus 2021 20:44 WIB

Pengunjung menikmati hidangan makanan di pusat jajanan serba ada (Food Court) di Bandung Electronic Center (BEC), Bandung, Kamis, 9 Juli 2020. Sejumlah pengelola restoran dan pusat jajanan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti pembatas di meja makan dan pengaturan jarak meja guna mencegah penyebaran COVID-19 di era tatanan normal baru. ANTARA/M Agung Rajasa/

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator PPKM Jawa - Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masyarakat kembali boleh makan di tempat alias dine-in di restoran dalam mal saat perpanjangan PPKM Level 4 hingga 23 Agustus 2021 mendatang.

Kendati demikian, ia membatasi hanya memperbolehkan hanya 2 orang per meja. “Akses dine in 25 persen atau hanya 2 orang per meja selama seminggu ke depan di wilayah level 4,” ujar Luhut dalam konferensi pers virtual pada Senin, 16 Agustus 2021.

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini juga meningkatkan kapasitas pusat perbelanjaan atau mall maksimal 50 persen. Sebelumnya, selama uji coba mall seminggu terakhir hanya membatasi pengujung sebanyak 25 persen dan restoran tidak boleh menerima pelanggan untuk makan di tempat atau Dine-in.

Sebelumnya pemerintah mengumumkan salah satu syarat yang harus dimiliki pengujung untuk masuk pusat perbelanjaan atau mal yakni sertifikat vaksin Covid-19 dan telah mengunduh aplikasi PeduliLindungi pada smartphone masing-masing.

Luhut mengatakan, hasil evaluasi menunjukkan penerapan pusat perbelanjaan atau mall sudah dilakukan dengan disiplin. Terutama dengan adanya aplikasi PeduliLindungi.

Advertising
Advertising

Selama uji coba mal seminggu terakhir, pemerintah mendapatkan sebanyak 1,015 juta orang yang melakukan checkin pada sistem PeduliLindungi agar dapat masuk ke dalam pusat perbelanjaan atau mall. Serta, ada 619 orang yang ditolak oleh sistem alias tidak diperbolehkan masuk dengan berbagai alasan.

Untuk wilayah PPKM Level 3, protokol kesehatan yang ketat tetap harus dijalankan yaitu Aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan screening terhadap pengunjung. “Hal ini tentunya akan membiasakan masyarakat untuk hidup disiplin secara terdigitalisasi,” kata Luhut.

Baca: Jokowi Minta Tarif PCR Rp 450 Ribu, Susi: 2,4 Kali Harga India Saja Bapak

Berita terkait

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

14 jam lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

1 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

1 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

2 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

2 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

3 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

5 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

7 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

7 hari lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

8 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya