Sri Mulyani Sebut Pandemi Covid-19 Bakal Menjadi Endemi di 2022

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 16 Agustus 2021 19:02 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani tiba untuk mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Rapat tersebut membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tahun 2022 adalah suatu masa di mana pandemi Covid-19 diperkirakan akan menjadi endemi.

"Jadi sekarang disiapkan langkah-langkah bagaimana Indonesia melakukan penyesuaian dari pandemi menuju endemi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin, 16 Agustus 2021.

Hal tersebut, menurut dia, sesuai dengan pandangan para ilmuwan mengenai masa depan pandemi. WHO, ujar Sri Mulyani, baru-baru ini menyampaikan bahwa meskipun ada usaha dari negara, regional, hingga global pandemi belum dekat dari selesai.

"Sebanyak 89 persen ilmuwan menganggap Sars-CoV-2 akan menjadi endemi," ujar Sri Mulyani.

Dia mengatakan hal tersebut harus disiapkan. Apalagi, dalam pidatonya di Sidang MPR, DPD, dan DPR tadi pagi, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah akan terus melakukan respons kebijakan berdasarkan data, fakta, dan mempertimbangkan berbagai pandangan dari ilmuwan.

"Menuju kebiasaan baru living with endemic, vaksin tetap harus diakses seluas luasnya, disiplin terutama masker plus empat M yang lain, implementasi 3T dan sistem kesehatan yang andal," ujar dia.

Dari segi ekonomi, kata Sri Mulyani, meskipun perekonomian tahun 2021 diproyeksi mengalami pemulihan cukup kuat dan berlanjut terus di 2022, pemulihan ini tidak berjalan seragam.

"Negara-negara yang memiliki akses vaksin, dia mendapatkan atau proyeksi pemulihannya lebih cepat sedangkan negara-negara yang kurang mendapat vaksin aksesnya akan menghadapi tantangan yaitu munculnya pandemi," ujar dia.

Situasi itu juga yang akan mempengaruhi situasi perekonomian. Sri Mulyani mengatakan pemulihan ekonomi yang tidak seragam harus diwaspadai lantaran akan menimbulkan komplikasi dari sisi respon kebijakan.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Online Single Submission Betul-betul Radikal, Ini Sebabnya

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

52 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

9 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

12 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya