2 Langkah BTPN Sesuaikan Aplikasi Jenius Pasca Ratusan Juta Dana Nasabah Raib

Selasa, 10 Agustus 2021 05:25 WIB

Ilustrasi aplikasi Jenius dari BTPN.

TEMPO.CO, Jakarta - Head of Digital Banking PT Bank BTPN Irwan Tisnabudi mengatakan BTPN melakukan penyesuaian fitur-fitur aplikasi Jenius akibat adanya beberapa kasus penipuan terhadap nasabahnya. Hal itu dilakukan guna mencegah kasus serupa terulang.

"Bank BTPN senantiasa menambah sistem keamanan perbankan digital kami, mengikuti perkembangan teknologi dan zaman untuk memastikan data nasabah terjaga," kata Irwan, Senin, 9 Agustus 2021.

Langkah penyesuaian pertama yang dilakukan Bank BTPN adalah menonaktifkan akses Jenius melalui situs webnya. Hal ini untuk mengurangi risiko rekayasa sosial atau social engineering oleh pelaku kejahatan untuk memanipulasi korban dan mengambil tindakan tertentu untuk kepentingan pelaku melalui sarana seperti telepon, teks, email, dan media sosial.

Kemudian, BTPN juga menerapkan kebijakan satu perangkat untuk melindungi rekening Jenius nasabah. Sehingga, pemilik akun Jenius hanya bisa mengakses dan bertransaksi melalui satu perangkat saja yang telah terverifikasi.

Karena itu, jika nasabah ingin mengalihkan akun Jenius ke perangkat lain hanya dapat melakukan transfer melalui Jenius Help 1500 365 atau kantor cabang sinaya bank BTPN.

Belum lama ini nasabah Jenius BTPN Wirawan A Candra menjadi korban penipuan. Korban mengaku tertipu lewat panggilan melalui nomor WhatsApp +1(225) 240-1221 yang mengaku sebagai call center Jenius. Dia diminta call center yang mengaku dari Jenius untuk mengisi formulir pada situs jeniusbtpn.com agar adanya penyesuaian tarif feesible. Jenius merupakan aplikasi perbankan digital milik BTPN. Wirawan kehilangan uang sekitar Rp 241,85 juta. Dana itu berasal dari tabungan aktif sebesar Rp 21,85 juta dan dalam deposito Rp 220 juta.
<!--more-->
Irwan menyarankan nasabah tidak pernah memberikan informasi pribadi kepada orang lain hingga pegawai bank.

"Jangan bagikan informasi ini ke orang lain. Datamu rahasiamu. Mulai dari PIN, 14 digit nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, kode CVV sampai kode OTP," kata Irwan.

Menurutnya, pihak perbankan tidak pernah meminta informasi pribadi kepada para nasabahnya. Sehingga, nasabah diminta bertanggung jawab penuh terhadap keamanan dan rahasia informasi pribadi, terutama pada penggunaan aplikasi Jenius.

Modus kejahatan seperti social engineering atau rekayasa sosial masih beredar sampai saat ini. Terutama dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat ini. Sehingga pelaku dapat memanipulasi korban secara halus.

Dalam tindakan sosial engineering atau rekayasa sosial, pelaku menelepon korban dengan fake caller id atau nomor telepon palsu. Kemudian, mereka akan meminta data-data para calon korban. Kendati demikian, mereka dapat masuk atau mengakses akun Jenius para nasabah.

"Nah ketika email dan nomor handphone berubah, nasabah yang asli ini tidak bisa mengakses rekening Jenius. Mereka cepat sekali sebelum nasabah sadar bahwa rekening itu diambil fraudster," katasnya.

Baca juga: Hasil Penelusuran BTPN Soal Ratusan Juta Duit Nasabah Jenius Raib

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

11 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

3 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

6 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

8 hari lalu

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

9 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

9 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Otoritas Jasa Keuangan Blokir 5 Ribu Rekening Ditengarai Terlibat Judi Online

10 hari lalu

Otoritas Jasa Keuangan Blokir 5 Ribu Rekening Ditengarai Terlibat Judi Online

OJK menjelaskan perputaran uang judi online selama ini ada yang tidak dilakukan di dalam negeri atau lintas batas.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya