4 Sektor Pulih Selama Kuartal II, dari Industri Pengolahan hingga Transportasi
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 6 Agustus 2021 05:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan selama kuartal II 2021, hampir semua sektor usaha menunjukkan pertumbuhan kinerja. Sektor-sektor usaha yang pada kuartal sebelumnya mengalami kontraksi, mulai dari industri hingga transportasi dan perdagangan kini telah melaju ke jalur positif.
“Sektor usaha tumbuh positif dan menunjukkan perbaikan akibat membaiknya permintaan domestik,” ujar Airlangga pada konferensi pers Kamis, 5 Agustus 2021.
Pemulihan terjadi untuk empat sektor yang meliputi industri pengolahan, transportasi pergudangan, perdagangan besar dan eceran, serta persediaan akomodasi dan makanan serta minuman. Sektor transportasi dan pergudangan tercatat tumbuh paling tinggi mencapai 25,1 persen. Padahal pada kuartal I, sektor ini masih mengalami pertumbuhan negatif hingga 13,12 persen.
Sektor akomodasi dan makanan serta minuman menyusul dengan pertumbuhan 21,58 persen. Pada kuartal sebelumnya, sektor ini terkontraksi 7,26 persen.
Sedangkan sektor perdagangan besar yang sebelumnya tumbuh negatif 1,23 persen mengalami peningkatan hingga 9,44 persen. Adapun sektor industri pengolahan yang pada kuartal I terkontraksi 1,38 persen, sepanjang kuartal II ini tumbuh positif 5,58 persen.
Sektor-sektor lainnya yang berada di jalur positif pada kuartal I lalu tetap menunjukkan pertumbuhan, meski ada beberapa bidang yang melemah. Sektor informasi dan komunikasi tercatat tetap tumbuh 6,87 persen; meski pertumbuhannya lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 8,7 persen.
<!--more-->
Sektor jasa kesehatan mengalami lonjakan pertumbuhan sebesar 11,02 persen dari sebelumnya 3,01 persen. Adapun sektor real estate juga menunjukkan tanda-tanda kinerja yang membaik dengan angka pertumbuhan 2,82 persen.
Sementara itu, sektor pertanian melemah, namun tetap berada di jalur positif. Sektor ini tercatat tumbuh 0,38 persen atau lebih rendah dari pertumbuhan kuartal I sebesar 2,95 persen.
Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 mencapai 7,07 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan Indonesia keluar dari zona resesi setelah mengalami kontraksi ekonomi selama empat kuartal berturut-turut.
Kementerian Perindustrian sebelumnya menyatakan sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar dari kinerja ekspor Indonesia secara keseluruhan pada periode paruh pertama 2021. Adapun dari seluruh sektor industri manufaktur, industri besi dan baja menyumbang nilai ekspor sebesar US$ 1,99 miliar.
Setelah sektor industri, kemudian diikuti ekspor lemak dan minyak hewan atau nabati US$ 1,89 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik US$ 1 miliar, kendaraan dan bagiannya US$ 734,6 juta; serta karet dan barang dari karet sebesar US$ 605 juta. Pada semester I 2021, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$ 11,86 miliar. Meski tren ekspor meningkat, Kementerian mencatat masih terjadi kenaikan impor.
Baca: Pertamina Buka 102 Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 dan S2, Simak Batas Waktunya