Berselisih dengan Pembeli Waralaba, Kemendag Beri Peringatan ke Alfamart

Selasa, 3 Agustus 2021 13:30 WIB

Karyawan menyusun minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenakan cukai terhadap produk plastik. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan memediasi perselisihan bisnis antara PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (pemegang lisensi Alfamart) dan beberapa investor pembeli hak usaha waralaba. Dalam proses mediasi ini, kemendag pun sempat menegur Alfamart agar memperhatikan kewajiban mereka kepada pembeli waralaba dalam perjanjian, seperti pembinaan dan pelatihan.

"Kami berikan peringatan ke Alfamart," kata Direktur Bina Usaha dan Pelaku Industri, Kemendag, Nina Mora, saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 3 Agustus 2021.

Peringatan ini datang karena Nina mendapat laporan dari asosiasi minimarket bahwa Alfamart tidak menjalankan kewajiban seperti yang tertuang dalam perjanjian.

Salah satu perselisihan yang ditangani Nina Mora yaitu antara pemilik CV Andalus Makmur Indonesia Ihlen Yeremia Manurung dan Alfamart. Ihlen sebagai pembeli waralaba merasa dirugikan oleh Alfamart selama lima tahun kerja sama (2013-2018).

Awalnya Ihlen dapat tagihan utang Rp 66 juta dari perusahaan. Lalu tiba-tiba berubah jadi keuntungan Rp 350 juta. Ihlen tidak terima karena angka-angka itu dinilai tidak punya dasar dan tidak disertai laporan keuangan yang lengkap.

Advertising
Advertising

Mediasi pun akhirnya dilakukan antara Ihlen dan Alfamart, bersama Nina Mora dan tim. Mediasi itu gagal karena tidak ada titik temu. Sehingga, kata Nina, Ihlen ingin membawa masalah ini ke pengadilan. Nina tidak mempersilakannya ini menyangkut masalah Business to Business (B2B).

Proses mediasi di Kantor Kemendag ini juga disampaikan Alfamart dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Juni 2021. Ada dua mediasi yaitu pada 15 April 2021 dan 2 Juni 2021.

<!--more-->

"Diadakan mediasi di Kantor Kemendag RI, namun tidak ada titik temu," kata Direktur yang juga Sekretaris Perusahaan Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian dalam laporan tersebut.

Setali tiga uang, Ihlen juga menyampaikan ada mediasi bersama Alfamart yang dihadiri oleh Nina Mora. Akan tetapi, Ihlen merasa Nina lebih berpihak pada Alfamart. "Ada oknum juga (di Kemendag), jadi kami laporkan ke Inspektorat Jenderal Kemendag," kata Ihlen saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 3 Agustus 2021.

Sebaliknya, Nina membantah tudingan bahwa Ia berpihak ke Alfamart. Menurut dia, tidak ada urusan Kemendag membela salah satu pihak dalam proses mediasi seperti ini. "Apa gunanya? ga ada untungnya (berpihak)," kata dia.

Sebab, kata Nina, Kemendag tidak hanya melakukan mediasi terhadap perselisihan antara Ihlen dan Alfamart saja. Nina juga baru menyelesaikan mediasi pembeli waralaba Alfamart lainnya. "Mediasi ini berakhir damai," kata dia.

Tapi dengan Ihlen, mediasi gagal. Sehingga, Ihlen pun melaporkan dua direktur Alfamart ke Polda Metro Jaya pada 6 Juni 2021. Kedua direktur yang dilaporkan adalah Soeng Peter Suryadi dan Tomin Widian.

Keduanya dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan pada pasal 378 dan 372 KUHP. "Karena mereka berdua yang tanda tangan di perjanjian waralaba," kata Ihlen.

Baca: Kabar 2 Direktur Dipolisikan, Begini Penjelasan Alfamart ke BEI

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

4 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

8 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

9 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

13 hari lalu

Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

Gedung lama bursa efek Denmark adalah gedung bersejarah, yang pucuk menaranya berbentuk empat ekor naga yang saling terjalin.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

17 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Orang Terkaya di Indonesia: dari Prajogo Pangestu sampai Bos Alfamart

17 hari lalu

Ini 10 Orang Terkaya di Indonesia: dari Prajogo Pangestu sampai Bos Alfamart

Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia tahun ini versi Forbes, bersama raja batu bara Low Tuck Kwong, pemilik Djarum, sampai bos Alfamart

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

18 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya