Jusuf Hamka Kembali Bicara Soal Bank Syariah: Semuanya Demi Kebaikan

Minggu, 1 Agustus 2021 06:59 WIB

Jusuf Hamka. YouTube

TEMPO.CO, Jakarta - Jusuf Hamka kembali bicara soal bank syariah. Melalui Podcast Deddy Corbuzier, ia meluruskan kesimpangsiuran yang terjadi soal polemik dirinya dengan bank syariah.

Jusuf Hamka menyatakan dirinya tak bermaksud untuk menjelekkan nama perbankan syariah. “Kita ini semuanya demi kebaikan, jadi tidak ada maksud bahwa saya mengatakan semua bank syariah. Bukan. Sistemnya bagus, tetapi jangan sampai kita dirusak oleh oknum-oknum ini,” katanya, Sabtu, 31 Juli 2021.

Apalagi, jika dirunut, ia termasuk orang yang ikut mendirikan bank syariah pertama di Indonesia. Saat it bank syariah didirikan di Tanah Air agar umat Islam tidak melakukan riba dan mendapatkan bunga yang adil dan wajar.

Ia pun meminta maaf jika ada pernyataannya sebelumnya soal bank syariah yang dinilai tidak benar. “Kalau ada yang tidak benar, saya memang orangnya ceplas-ceplos, oleh sebab itu saya mohon maaf ni, tapi tidak ada maksud,” tuturnya.

Pengusaha jalan tol itu lalu membeberkan bagaimana hubungannya dengan bank syariah sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, kata Jusuf, perusahannya adalah satu-satunya perusahaan yang pembiayaannya dibiayai oleh bank syariah.

Advertising
Advertising

Dia lalu mencontohkan proyek Tol Antasari – Depok dibangun dengan pembiayaan dari BRI Syariah, Tol Cisundawu dibiayai oleh Bank Syariah Mandiri, dan Tol Pasir Koja juga dibiayai oleh sejumlah sindikasi syariah. “Jadi kita ingin berbagi dengan teman-teman syariah,” katanya.

Polemik Jusuf Hamka dengan bank syariah sebelumnya muncul setelah ia menceritakan masalah yang dihadapi perusahaannya dengan perbankan syariah karena ingin mempercepat pelunasan pembayaran utang.

Pada Sabtu pekan lalu, 24 Juli 2021, Jusuf Hamka menjelaskan perusahaannya di Bandung memiliki pinjaman sindikasi senilai Rp 800 miliar dengan bunga 11 persen per tahun. Lewat tayangan Podcast Deddy Corbuzier saat itu, ia menceritakan alasan perusahaannya hendak melunasi utang lebih cepat dari jadwal semula.

<!--more-->

Salah satunya adalah pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB pada tahun lalu membuat pendapatan perusahaan menurun. Oleh karena itu, pihaknya bernegosiasi dengan bank untuk menurunkan bunga dari 11 persen menjadi 8 persen.

Tapi, kata Jusuf, pihak bank berkelit. Perusahaannya pun akhirnya memutuskan untuk melakukan pelunasan pinjaman tersebut. Pada 22 Maret 2021, pihaknya mengirimkan uang ke rekening pinjaman Rp 795 miliar untuk pelunasan.

Belakangan, bank tersebut hanya mengembalikan Rp 690 miliar. Sedangkan, sisa uang senilai Rp 105 miliar disebutkan dipakai untuk pembayaran bunga dan lain-lain. Merasa janggal dengan sikap bank tersebut, Jusuf kemudian melakukan somasi tiga kali dan akhirnya melapor ke polisi.

Ia mengaku khawatir hal tersebut bakal jadi preseden buruk ke depan. “Saya khawatir bank bagi hasil sebetulnya bukan bagi hasil, tapi lebih lintah darat dari konvensional,” katanya.

Polemik yang muncul ini kemudian membuat Otoritas Jasa Keuangan atau OJK segera memanggil Jusuf Hamka ihwal pernyataannya soal dugaan pemerasan yang dilakukan oleh salah satu bank syariah swasta. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pemanggilan itu untuk kepentingan klarifikasi.

“Untuk mengklarifikasi apakah benar pernyataannya seperti itu,” tutur Wimboh dalam keterangan yang disampaikan melalui Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo saat dihubungi pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Wimboh menyebut nasabah dapat menyampaikan laporannya ke OJK apabila merasa dizalimi oleh bank. Perkara itu dapat diselesaikan melalui mekanisme otoritas yang ada di lembaganya.

“Kami akan membantu mediasi. Nasabah (dapat) dengan menulis surat ke OJK atau (menghubungi) call center 157, atau kirim surat ke saya langsung juga bisa,” ujar Wimboh. OJK, kata Wimboh, sangat terbuka dengan masalah-masalah yang dialami oleh para nasabah bank, termasuk dalam kasus yang dihadapi Jusuf Hamka tersebut.

BISNIS

Baca: Cerita Jusuf Hamka Merasa Diperas Bank Syariah Swasta: Kayak Lintah Darat

Berita terkait

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

8 jam lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

16 jam lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

19 jam lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

1 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

1 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya